Hasil Periksa Fakta Ani Nur MR (Universitas Airlangga).
Foto Editan. Foto aslinya memperlihatkan kaki ketiga wanita tersebut tidak dirantai, begitupula laki-laki pada gambar juga tidak membawa rantai.
Selengkapnya baca di PENJELASAN dan REFERENSI.
=====
KATEGORI: Konten yang Dimanipulasi
=====
SUMBER: Twitter
https://archive.vn/lH77g
=====
NARASI:
*postingan ke-1
- 1990’s Taliban Afghanistan – When women were dragged with shackles on their feet. There used to be 2/3 wives of a husband in every house, whose feet were tied with chains.
(terjemahan)
- Taliban Afghanistan 1990 – Ketika wanita diseret dengan belenggu di kaki mereka. Dulu ada 2/3 istri dari seorang suami di setiap rumah, yang kakinya diikat dengan rantai. #AfghanWomen.
=====
PENJELASAN:
Beredar postingan di Twitter oleh akun @crzygautam. Dalam gambar di postingannya terlihat 3 orang wanita memakai burqa hitam yang kakinya dirantai oleh seorang pria yang mendahului mereka. Pria tersebut juga terlihat membawa rantai.
Akun @crzygautam memberikan narasi bahwa foto tersebut adalah 3 wanita Afghanistan yang kakinya dibelenggu dengan rantai oleh suami mereka. @crzygautam juga menambahkan narasi bahwa seorang laki-laki di Afghanistan biasanya memiliki 2 sampai 3 istri di rumahnya yang kakinya diikat dengan rantai.
Postingan @crzygautam disukai sebanyak 76 akun, dibagikan sebanyak 40 kali, dan beredar di tengah kondisi kejatuhan Pemerintahan resmi Afghanistan di tangan Taliban.
Memang benar bahwa Taliban memberlakukan hukum Syariah yang cenderung represif terhadap kebebasan wanita, seperti melarang wanita bersekolah, bekerja, dan pembatasan partisipasi di ruang publik. Akan ada hukuman keras apabila melanggar termasuk hukuman mati. Meski begitu, foto dalam postingan @crzygautam adalah hasil editan dan tidak terjadi di Afghanistan.
Setelah dilakukan penelusuran fakta terkait menggunakan yandex reverse image, ditemukan foto serupa dan digunakan sebagai cover buku berbahasa Arab yang penulisnya bernama Saib Waddah, jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, buku tersebut berjudul “Pembunuhan Bayi Perempuan: antara Teks Suci dan Maskulin Complex”. Buku tersebut dipublikasikan pada tahun 2014.
Dalam cover buku tersebut tidak terlihat sama sekali sebuah rantai yang dibawa oleh seorang pria yang juga tidak mengikat kaki 3 wanita di belakangnya.
Dilansir dari indiatoday.in, ditemukan foto yang orisinil di laman trekearth.com, dipublikasikan pada tahun 2006. Foto yang sama persis memperlihatkan 3 wanita memakai burqa hitam berjalan di belakang seorang pria, namun tidak terlihat sama sekali adanya rantai yang dibawa seorang pria atupun di kaki ketiga wanita tersebut.
Keterangan dalam laman menjelaskan, foto tersebut diambil oleh fotografer bernama Murat Duzyol pada tahun 2003. Murat memberikan keterangan “This photo was taken in Baghdad.The man and his women walking to the city center” (terjemahan: Foto diambil di Baghdad. Seorang pria dan wanitanya pergi ke pusat kota).
Dari keterangan tersebut dapat diketahui bahwa foto diambil di Baghdad, Irak bukan di Afghanistan.
Murat Duzyol saat dihubungi langsung oleh tim pemeriksa fakta India Today, menjelaskan bahwa ia memotret dengan spontanitas dan natural. Kesan bahwa pria tersebut membelakangi para wanita karena alasan gender juga tidak benar. Murat menjelaskan bahwa pria dan wanita tersebut tidak mengenal satu sama lain, namun tiga wanita yang yang memakai burqa hitam jelas saling mengenal.
Adapun kondisi pria pada foto diketahui bahwa ia menjadi bagian dari pertemuan belasungkawa untuk warga sipil di Irak yang tertembak mati saat menunaikan Salat Jumat.
Berdasarkan data yang terkumpul, klaim @crzygautam adalah HOAX dan termasuk kategori Konten yang Dimanipulasi.
======
REFERENSI:
https://www.indiatoday.in/fact-check/story/fact-check-image-of-burqa-clad-women-in-chains-walking-behind-man-edited-1842488-2021-08-18
https://www.trekearth.com/gallery/Middle_East/Iraq/North/Baghdad/photo364305.htm
https://www.goodreads.com/book/show/24349570
=====
Penulis: Ani Nur MR
Editor: Bentang Febrylian