Hasil periksa fakta Rahmah an nisaa (UIN Sunan Ampel Surabaya).
Faktanya, klaim dalam video tersebut adalah salah. Oseltamivir obat yang aman digunakan, dengan efek samping bersifat individual, meliputi mual, muntah, insomnia, vertigo, dan hanya bisa diperoleh melalui resep dokter serta penggunaannya perlu pengawasan dokter.
Selengkapnya pada penjelasan!
= = = = =
KATEGORI: Konten Salah
= = = = =
SUMBER: Whatsapp, Twitter
https://archive.is/2021.08.02-170410/https://twitter.com/IrutPagut/status/1415837627861794818?s=19
= = = = =
NARASI:
“Ini obat waktu saat aku diisolasi Covid lolos satu biji yang aku makan hampir merenggut nyawaku, namannya oseltamivir, ini obat barusan diminum waktu masih isolasi di rumah sakit, dalam waktu nggak sampe satu menit aku langsung muter-muter muntah-muntah alhamdulillah Allah masih memperpanjang umur
ku, inilah obat yang disebut obat oseltamivir obat khusus buat flu babi ternyata flu babi dan juga flu burung ini yang diberikan ke aku dan aku ga mau diberikan makan selanjutnya, aku ditanya bolak balik sama perawat bu sudah dimakan obatnya? sudah-sudah padahal aku sembunyiin. Nih satu yang ku makan aku bawa pulang untuk kenang-kenangan, ini obat setan, ini berbahaya hati- hati kalau ada yang memberikan obat ini ini sangat berbahaya banget. Disini dikatakan obat ini untuk menghilangkan virus, menyembuhkan tapi ternyata obat ini sangat berbahaya namanya Oseltamivir”
= = = = =
PENJELASAN:
Beredar di media sosial postingan video yang mengklaim bahwa Oseltamivir obat Covid-19 berbahaya dan mematikan, dengan menampilkan satu strip obat berbentuk kapsul berwarna putih dan kuning.
Berdasarkan hasil penelusuran, dilansir dari liputan6.com, bahwa klaim Oseltamivir dalam video yang beredar adalah salah. Guru Besar Fakultas Farmasi UGM, Prof. Zullies Ikawati, Ph.D., Apt, berpendapat Oseltamivir termasuk obat yang aman digunakan, dengan efek samping bersifat individual, meliputi mual, muntah, insomnia, vertigo.
“Tidak semua orang mengalami efek samping yg sama. Menurut saya, cara penyampaian dalam video itu juga bersifat tendensius, membuat orang takut. Semestinya jika memang mengalami efek samping obat, bisa disampaikan kepada tenaga Kesehatan yg bertugas, sehingga dapat diberikan penanganan yang sesuai,” tutupnya saat berbincang dengan Liputan 6.com, Minggu (18/7/2021).
Selain itu, akun Instagram resmi Infarma @indofarma.id mengunggah tanggapan mengenai beredarnya video terkait dengan produk Oseltamivir Phosphate 75 mg kapsul.
“Menanggapi video yang beredar di publik terkait dengan produk Oseltamivir Phosphate 75 mg kapsul, bersama ini PT Indofarma Tbk (“Perseroan”) menyampaikan press release terkait hal tersebut.
- Perseroan memperoleh izin edar yang diberikan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) dengan Nomor Izin Edar GKL0620932201A1 untuk produk generik Oseltamivir Phosphate 75 mg kapsul kemasan dus, 1 blister @10 kapsul sebagai antiviral.
- Berdasarkan Pedoman Tatalaksana Covid-19 edisi 3 yang diterbitkan oleh Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDP), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskuler Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), dan Ikatan Dokter Anak Indonesia pada Desember 2020, Oseltamivir Phosphate masuk dalam kategori obat yang digunakan dalam terapi Covid-19.
- Perseroan memastikan Pembuatan produk Oseltamivir Phospate sudah sesuai dengan pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan Distribusi produk tsb dilakukan sesuai dengan pedoman Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) melalui Pedagang Besar Farmasi (PBF) yang ditunjuk oleh Perseroan untuk menyalurkan ke fasilitas Kefarmasian.
- Produk yang berada dalam video tersebut merupakanproduk Oseltamivir Phosphate 75 mg kapsul dengan no bets 1608004 yang diproduksi pada bulan Agustus tahun 2016.Informasi kedaluwarsa yang tercantum pada kemasan produk tersebut yaitu Agustus 2020, maka obat tersebut hanya bisa dikonsumsi hingga 31 Agustus 2020.
Dalam video tersebut, pasien menyatakan sedang isolasi di rumah sakit dengan membawa 1 blister produk Oseltamivir Phosphate. Hal ini tidak sesuai dengan sistem pemberian obat di rumah sakit dengan sistem UDD (unit doses dispensing) yaitu pasien hanya diberikan obat yang hanya sekali minum pada saat itu saja.
Oseltamivir Phosphate termasuk obat keras yang hanya bisa diperoleh melalui resep dokter dan penggunaannya perlu pengawasan dokter..
Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada press release di atas..
Oseltamivir
OseltamivirPhospate75mg
IndomarfaBetter
103TahunIndofarma
BuildUpTheSpirit”, tulis pada (17/7/2021).
Dengan demikian, video tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Salah.
= = = = =
REFERENSI:
https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/4609984/cek-fakta-tidak-benar-oseltamivir-obat-covid-19-yang-berbahaya-dan-mematikan
https://www.instagram.com/p/CRbqStzIqjf/?utm_medium=copy_link