Hasil Periksa Fakta Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia)
Faktanya, masyarakat Baduy pernah menerima vaksin campak dan polio sejak tahun 2010 dan juga dijadwalkan mengikuti program vaksinasi Covid-19 pada 29 Juni 2021.
Selengkapnya di bagian penjelasan.
====
Kategori: Konten yang Menyesatkan
====
Sumber: Facebook
https://archive.ph/UdxRV
====
Narasi:
“Bila Vaksin Dianggap Satu-Satunya Solusi Bahkan Untuk Semua Penyakit, Tolong Lihat dan Teliti Suku Baduy dan Sejenisnya Yang Mereka Tidak Pernak Divaksin Apapun Ratusan Tahun. Apakah Mereka Sekarang Musnah Diterjang Penyakit?, Pada Cacat Fisik Gegara Polio Gituh? Ngga kan 😅😁”
====
Penjelasan:
Akun Facebook Ita Muraya mengunggah hasil tangkapan layar cuitan akun Twitter Fahmi Alkatiri (@FKadrun) yang menyebutkan bahwa masyarakat suku Baduy tidak pernah divaksin apapun dalam ratusan tahun. Unggahan tersebut mendapat atensi sebanyak 421 reaksi, 8 komentar, dan telah dibagikan sebanyak 29 kali.
Berdasarkan hasil penelusuran, narasi dalam hasil tangkapan layar itu tidak benar. Mengutip dari Antara, anak usia bawah lima tahun (balita) Baduy menerima vaksin imunisasi untuk mencegah berbagai penyakit menular, seperti campak dan polio pada bulan Maret 2010. Selain itu, BeritaSatu memberitakan program imunisasi serupa pada balita Baduy pada bulan Oktober 2015. Tidak hanya itu, belasan ribu masyarakat Suku Baduy juga dipastikan mendapat hak untuk divaksin Covid-19 bulan Juni 2021.
Dari berbagai fakta di atas, unggahan akun Facebook Ita Muraya dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan.
====
Referensi:
https://www.antaranews.com/berita/176724/balita-di-baduy-terima-vaksin-imunisasi
https://www.beritasatu.com/nasional/315192/balita-baduy-dapat-pemeriksaan-kesehatan
Editor: Bentang Febrylian