Kejadian tahun 2020. BUKAN saat salat Jumat, tapi salat Magrib. BUKAN dibacok orang tak dikenal, tapi oleh salah satu pengurus masjid yang sama dengan korban. BUKAN meninggal saat dilarikan ke rumah sakit, tapi setelah dirawat selama tiga hari di Rumah Sakit Umum Pusat Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang. Tersangka mengakui menaruh dendam kepada korban karena melarangnya mengurus kotak amal masjid.
Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI ===========================================
Kategori : Konten yang Menyesatkan
===========================================
Beredar artikel berjudul “Innalillahi Terjadi Lagi, Saat Tengah Mengimami Sholat Jum’at, Imam Masjid Dibacok Orang Tak DIkenal, Meninggal di Saat di Larikan Ke Rumah Sakit” yang dimuat di situs daftartokoroti[dot]blogspot[dot]com pada 10 Juli 2021. Di artikel tersebut, terdapat narasi sebagai berikut: “Muhammad Arif (61), warga Kelurahan Tanjung Rancing, Kecamatan Kota Kayuagung, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, akhirnya meninggal dunia Imam masjid yang menjadi korban penganiayaan oleh jemaahnya sendiri itu meninggal setelah dirawat selama 3 hari di salah satu rumah sakit di Palembang. Arif mengalami luka akibat benda tajam di wajah dan punggungnya. Baca juga: Sedang Memimpin Shalat, Seorang Imam Masjid Dibacok dari Belakang Arif dibacok saat sedang memimpin shalat magrib berjemaah di Masjid Nurul Iman, tak jauh dari rumahnya. Rumah Arif tampak ramai oleh warga yang ingin melayat.”
Sumber: https://bit.ly/37oazpS (Arsip)
===========================================
PENJELASAN
Berdasarkan hasil penelusuran Tim CekFakta Tempo, adanya artikel berjudul “Innalillahi Terjadi Lagi, Saat Tengah Mengimami Sholat Jum’at, Imam Masjid Dibacok Orang Tak DIkenal, Meninggal di Saat di Larikan Ke Rumah Sakit” yang terbit pada 10 Juli 2021 merupakan konten yang menyesatkan.
Faktanya, kejadian di artikel itu adalah kejadian tahun 2020. Bukan saat salat Jumat, tapi salat Magrib. Bukan dibacok orang tak dikenal, tapi oleh salah satu pengurus masjid yang sama dengan korban. Bukan meninggal saat dilarikan ke rumah sakit, tapi setelah dirawat selama tiga hari di Rumah Sakit Umum Pusat Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang. Tersangka mengakui menaruh dendam kepada korban karena melarangnya mengurus kotak amal masjid.
Dilansir dari Tempo yang menelusuri informasi terkait kematian Muhammad Arif, warga kelurahan Tanjung Rancing, Kecamatan Kota Kayuagung, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, ditemukan berita peristiwa terkait Muhammad Arif yang terjadi pada Jumat, 11 September 2020. Ia dinyatakan meninggal dunia setelah dirawat selama tiga hari di Rumah Sakit Umum Pusat Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang.
Dikutip dari Merdeka.com, Muhammad Arif, warga Kelurahan Tanjung Rancing ini meninggal akibat tebasan benda tajam di bagian leher dan kepala. Peristiwa itu terjadi saat korban sedang salat Magrib berjamaah di masjid pada Jumat, 11 September 2020. Ketua Masjid Nurul Iman Kelurahan Tanjung Rancing, Kayuagung, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, itu dibacok sesama pengurus, Meyudin (49) gara-gara kotak amal masjid.
Dilansir dari Detikcom, pelaku yang merupakan bendahara dan ketua perlengkapan masjid gelap mata karena tersinggung alias sakit hati. “Pelaku adalah bendahara yang juga ketua perlengkapan Masjid Nurul Iman. Jadi dia merasa tak senang kunci kotak amal yang dipegangnya diminta korban selaku ketua masjid,” kata Kasubdit III Jatanras Polda Sumsel Kompol Suryadi kepada detikcom, Selasa (15/9/2020).
Korban mengalami luka bacok di bagian leher, telinga, dan pipi kiri akibat kejadian itu. Korban lalu dibawa ke RS Kayu Agung dan dirujuk kembali ke RSUP Mohammad Husein, Palembang. Korban sempat dirawat selama tiga hari. Namun akhirnya korban tutup usia.
REFERENSI
https://cekfakta.tempo.co/fakta/1459/keliru-klaim-imam-salat-jumat-meninggal-dibacok
https://news.detik.com/berita/d-5174750/nyawa-imam-masjid-di-oki-melayang-gegara-kunci-kotak-amal