Hasil Periksa Fakta Natalia Kristian (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Indonesia).
Informasi yang salah. Orang yang menghirup napas pasien Covid-19 diketahui adalah seorang terapis tunarungu yang meninggal pada 13 Juli 2021 karena sakit lambung bukan karena terinfeksi Covid-19 dan dimakamkan tanpa protokol Covid-19.
= = = = =
KATEGORI: Konten yang menyesatkan/Misleading Content
= = = = =
SUMBER: Facebook
= = = = =
NARASI:
“(Indonesia) A Dukun died of Covid after thinking he can heal Covid patients by inhaling the virus away from the patients”
Terjemahan:
“(Indonesia) Seorang Dukun meninggal karena Covid setelah dia berpikir bisa menyembuhkan pasien Covid dengan menghirup virus dari pasien”
= = = = =
PENJELASAN:
Beredar informasi dari akun Facebook Singapore Incidents berupa cuplikan video 2 orang yang secara bergantian menghirup napas pasien Covid-19 yang diklaim salah seorang dari video tersebut adalah seorang dukun dan meninggal karena Covid-19 setelah melakukan aksi itu. Postingan ini disukai sebanyak 529 kali, dikomentari 102 kali, ditonton 23 ribu kali, dan disebarkan kembali 261 kali.
Berdasarkan artikel dari detik.com, orang yang melakukan aksi menghirup napas pasien Covid-19 adalah Masudin dan KH Samian, Masudin diketahui adalah seorang terapis pendengaran dan meninggal pada 13 Juli 2021 karena sakit lambung yang sudah lama dialaminya sejak 2018. Widjaya selaku Kepala Desa Banyuarang menjelaskan bahwa Masudin meninggal bukan karena terinfeksi Covid-19 karena hasil tracing pada 14 Juli 2021 menyatakan bahwa istri dan anak-anak Masudin negatif Covid-19.
KH Samian yang merupakan pengajar di madrasah dan Pesantren Bahrul Ulum, Tombakberas, Jombang diketahui dalam keadaan sehat setelah melakukan aksi tersebut. Ia menjelaskan bahwa aksi menghirup napas tersebut bukan untuk berniat sombong ataupun mencari sensasi. Pasien Covid-19 pada video tersebut yang merupakan menantu teman Masudin berhasil sembuh dari Covid-19 sedangkan kedua mertuanya meninggal dunia.
Melihat dari penjelasan tersebut, video dukun meninggal karena Covid-19 setelah menghirup napas pasien Covid-19 adalah tidak benar sehingga termasuk dalam kategori Konten yang menyesatkan/Misleading Content.
= = = = =
REFERENSI: