Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini (Universitas Diponegoro).
Biden berlutut sebagai bentuk gurauan untuk menyatakan kekagumannya terhadap Kepala Staf Presiden Israel yang memiliki 12 orang anak kandung, bukan untuk menyatakan dukungan penuh untuk Israel.
= = = = =
KATEGORI: Konten yang Menyesatkan/Misleading Content
= = = = =
SUMBER: Twitter
https://archive.ph/mIrPw
= = = = =
NARASI:
(diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia)
“Menurutku ini terlihat seperti pemujaan.”
NARASI DALAM GAMBAR:
(diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia)
“Biden Berlutut di Hadapan Presiden Israel; Menyatakan Dukungan Penuh untuk Israel”
= = = = =
PENJELASAN:
Akun Twitter dengan nama pengguna TheRealGDAntiC1 mengunggah foto hasil tangkapan layar judul sebuah artikel yang menyatakan bahwa Presiden Amerika Serikat, Joe Biden berlutut di hadapan Presiden Israel ke-10, Reuven Rivlin. Dalam foto tersebut, Rivlin terlihat didampingi oleh Kepala Staf Presiden Israel, Rivka Ravitz.
Berdasarkan hasil penelusuran, Biden berlutut sebagai bentuk gurauan untuk menyatakan kekagumannya terhadap Ravitz yang memiliki 12 orang anak kandung, bukan untuk menyatakan dukungan penuh untuk Israel. Foto serupa yang digunakan dalam artikel pertama kali diunggah oleh akun Twitter media Israel, Yedioth Ahronot, pada 2 Juli waktu setempat.
Artikel dengan topik serupa juga pernah dimuat dalam situs Reuters dengan judul artikel “Fact Check-Photo Does Not Show Biden Kneeling before Israeli President ‘Pledging Support’” dan mengkategorikannya sebagai ‘mislabeled’.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Twitter dengan nama pengguna TheRealGDAntiC1 tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
= = = = =
REFERENSI:
@POTUS Jokingly kneels to Rivka Ravitz, the chief of staff of the Israeli president @PresidentRuvi, after she told him she is a mother to 12 (!) children
— ידיעות אחרונות (@YediotAhronot) July 2, 2021
📸: Haim Tzach, GPO pic.twitter.com/M4ObUK5t1t
https://www.reuters.com/article/factcheck-biden-rivlin-idUSL2N2OK1CG
Penulis: Khairunnisa Andini
Editor: Bentang Febrylian