Hasil Periksa Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia)
Faktanya, informasi tersebut merupakan hoaks lama yang kembali beredar dan telah dikonfirmasi oleh LPPOM MUI.
Selengkapnya di bagian penjelasan.
====
Kategori: Konten yang Menyesatkan
====
Sumber: WhatsApp
====
Narasi:
βKabar dari Pondok Wali Barokah Burengan, Kediri, untuk intern.
Wanhat (Dewan Penasehat) meminta penelitian kesehatan untuk bahan makanan yang mengandung babiβ¦ππ
Dari 8 barang yang diteliti:
- Masako; positif (mengandung babi); ππ
- Royko, negatif (tidak mengandung babi); πππ»
- Micin sasa; positif (mengandung babi); ππ
- Micin ajinamoto positif (mengandung babi); ππ
- Indomie babi bumbunya positif (mengandung babi); ππ
- Saori-saos tiram negatif (tidak menganduk babi); πππ»
- Tepung bumbu sasa negatif (tidak mengandung babi); πππ»
- Tepung bumbu sajiku negatif (tidak mengandung babi): πππ»β
====
Penjelasan:
Telah beredar pesan berantai melalui WhatsApp dari Pondok Wali Barokah, Burengan, Kediri yang berisi daftar 8 bumbu penyedap makanan yang telah melalui proses penelitian kesehatan. Dari daftar tersebut, 4 di antaranya positif mengandung babi, yaitu Masako, MSG Sasa, MSG Ajinamoto, dan bumbu Indomie Mi Instan Goreng.
Berdasarkan hasil penelusuran, daftar bumbu penyedap yang mengandung babi itu tidak benar. Melalui situs halalmui.org, LPPOM MUI memastikan kehalalan produk Masako, MSG Ajinamoto, MSG Sasa, dan bumbu Indomie Mi Instan Goreng berdasarkan hasil audit yang tertuang dalam Surat Pemberitahuan DN16/Dir/LPPOM MUI/IX/20.
Selain itu, informasi seputar bumbu penyedap makanan yang mengandung babi sebelumnya pernah beberapa kali dibahas oleh Turn Back Hoax dalam artikel berjudul [SALAH] Daftar Bumbu Masakan Mengandung Babi dan [SALAH] βMUI Mengeluarkan Daftar Bumbu dan Makanan yang Mengandung Babiβ.
Dari berbagai fakta di atas, pesan berantai WhatsApp itu dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan.
====
Referensi:
https://www.facebook.com/MafindoID/posts/1012129795593325
Editor: Bentang Febrylian