Pelintiran daur ulang, sudah diklarifikasi pada bulan Januari dan Maret lalu. FAKTANYA, konteks video yang benar adalah tentang respon imun ADE (Antibody-dependent Enhancement), yang berdasarkan hasil penelitian hingga saat ini TIDAK ditemukan karena penyakit virus corona pada manusia TIDAK memiliki atribut klinis, epidemiologis, biologis, atau patologis dari penyakit ADE.
Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.
KATEGORI: Konten yang Menyesatkan.
SUMBER: Pesan berantai WhatsApp.
NARASI: “hati2,,, rakyat akan dibunuh vaksin Cina,,,!”
PENJELASAN
Berdasarkan “7 Jenis Mis dan Disinformasi” oleh First Draft, termasuk “Konten yang Menyesatkan: Penggunaan informasi yang sesat untuk membingkai sebuah isu atau individu”. [1]
SUMBER membagikan berita tentang respon imun ADE (Antibody-dependent Enhancement) dengan menambahkan narasi/klaim menyesatkan, sehingga menimbulkan premis/kesimpulan KELIRU.
–
Selain itu, termasuk pelintiran daur ulang karena sudah diklarifikasi di artikel yang sebelumnya dipublikasikan pada bulan Januari dan Maret lalu.
Beberapa Referensi yang Berkaitan
detikHealth pada 12 Okt 2020: “”Hingga saat ini belum ada bukti terjadinya ADE (pada kandidat vaksin COVID-19). Kewaspadaan dan monitoring terhadap keamanan vaksin tetap harus dilakukan,”” [2]
CHOP (Children’s Hospital of Philadelphia): “Baik penyakit COVID-19 maupun vaksin COVID-19 baru tidak menunjukkan bukti penyebab ADE. Orang yang terinfeksi SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan COVID-19, kemungkinan tidak mengembangkan ADE setelah terpapar berulang. Ini juga berlaku untuk virus korona lainnya. Demikian pula, penelitian vaksin di laboratorium dengan hewan atau uji klinis pada manusia belum menemukan bukti ADE.” [3]
PubMed.gov: “Mungkinkah vaksin COVID-19 membuat manusia peka terhadap infeksi terobosan yang bergantung pada antibodi (ADE)? Ini tidak mungkin karena penyakit virus corona pada manusia tidak memiliki atribut klinis, epidemiologis, biologis, atau patologis dari penyakit ADE yang dicontohkan oleh virus dengue (DENV). Berbeda dengan DENV, SARS dan MERS CoVs terutama menginfeksi epitel pernapasan, bukan makrofag. Penyakit parah berpusat pada orang tua dengan kondisi yang sudah ada sebelumnya dan bukan pada bayi atau individu dengan infeksi virus corona sebelumnya. Tantangan virus hidup pada hewan yang diberi vaksin SARS atau MERS menghasilkan reaksi hipersensitivitas vaksin (VAH), serupa dengan yang terjadi pada manusia yang diberi vaksin campak atau virus pernapasan yang tidak aktif. Vaksin COVID-19 yang aman dan efektif harus menghindari VAH.” [4]
Artikel Periksa Fakta yang Sebelumnya
turnbackhoax.id: “Isu yang sebelumnya sudah diklarifikasi, disebarkan kembali berkaitan dengan program vaksinasi yang saat ini sedang berlangsung. Video tentang respon imun ADE (Antibody-dependent Enhancement), yang berdasarkan hasil penelitian hingga saat ini TIDAK ditemukan karena penyakit virus corona pada manusia TIDAK memiliki atribut klinis, epidemiologis, biologis, atau patologis dari penyakit ADE.” [5]
turnbackhoax.id: “Informasi yang salah. Faktanya, video siaran dari CNN memberitakan tentang sebuah penelitian yang menunjukkan Covid-19 memiliki kemampuan Antibody Dependent Enhancement.” [6]
REFERENSI
[1] firstdraftnews.org: “Berita palsu. Ini rumit.”, http://bit.ly/3pIsnm2 (Google Translate) & http://bit.ly/2rhTadC.
[2] detik.com: “Pakar Sebut Fenomena ADE pada Kandidat Vaksin COVID-19 Aman”, https://bit.ly/3p65BVZ / https://archive.md/tr32j (arsip cadangan).
[3] chop.edu: “Antibodi-dependent Enhancement (ADE) dan Vaksin”, http://bit.ly/3v1NqnK (Google Translate) / https://archive.st/w31s (arsip cadangan).
[4] pubmed.ncbi.nlm.nih.gov: “Vaksin COVID-19: Haruskah Kita Takut pada ADE?”, http://bit.ly/3sKn8oQ (Google Translate) / https://archive.md/jTRFl (arsip cadangan).
[5] turnbackhoax.id: “[SALAH] Pesan Berantai Video “Potensi Bahaya Vaksin COVID-19””, https://bit.ly/3sVFna7 / https://archive.md/RtgVd (arsip cadangan).
[5] turnbackhoax.id: “[SALAH] Tangkapan Layar Video CNN Memberitakan Rakyat akan dibunuh oleh Vaksin dari Tiongkok”, https://bit.ly/3c6UKrc / https://archive.md/JSqMH (arsip cadangan).