BUKAN untuk menginap. Mereka mengantri hanya untuk menjalani pemeriksaan Covid-19. Stadion Malawati yang berada di Shah Alam tersebut bukan pusat karantina atau isolasi bagi pasien Covid-19, melainkan menjadi Pusat Penilaian Covid-19.
Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI
===========================================
Kategori : Konten yang Menyesatkan
===========================================
Akun Facebook Pinang Muda (fb.com/awal.ludinn.56) pada 15 Mei 2021 mengunggah sebuah video ke grup InfoPinang dengan narasi sebagai berikut:
“Warga Malaysia antri nginep di stadion shah alam…semua positif covid 19”
Dalam video tersebut, tampak antrian panjang ratusan orang yang memasuki sebuah gedung stadion. Banyak di antara mereka yang membawa tas ransel, bahkan koper. Terlihat pula sejumlah petugas kesehatan yang memakai pakaian hazmat lengkap dengan masker dan faceshield.
Sumber : https://archive.ph/nk5d8 (Arsip)
===========================================
PENJELASAN
Berdasarkan hasil penelusuran, adanya video yang diklaim sebagai warga Malaysia yang antri menginap di Stadion Shah Alam karena positif Covid-19 adalah klaim yang menyesatkan.
Faktanya, bukan untuk menginap. Mereka mengantri hanya untuk menjalani pemeriksaan Covid-19. Stadion Malawati yang berada di Shah Alam tersebut bukan pusat karantina atau isolasi bagi pasien Covid-19, melainkan menjadi Pusat Penilaian Covid-19.
Video yang identik diunggah oleh kanal Youtube Harian Metro pada 16 Mei 2021 dengan judul “Sesak di CAC Stadium Melawati memang senario biasa”. Video ini juga dimuat di artikel berjudul “Proses biasa CAC di Stadium Malawati, tidak ada yang pelik [METROTV]” yang terbit di situs hmetro.com.my.
“Pusat Penilaian Covid-19 (CAC) di Stadium Malawati, Seksyen 13, di sini, bukan pusat penahanan dan rawatan ke atas pesakit Covid-19 seperti yang digembar-gemburkan oleh segelintir pihak. Sebaliknya, lokasi terbabit hanyalah pusat penilaian bagi pesakit Covid-19 sebelum dihantar ke hospital atau Pusat Kuarantin dan Rawatan Covid-19 Berisiko Rendah (PKRC) di Taman Ekspo Pertanian Malaysia (MAEPS), di Serdang.” tulis laporan tersebut.
Dilansir dari Tempo, Pusat Kesiapsiagaan dan Tindakan Cepat Krisis (CPRC) Selangor mengatakan bahwa video yang viral itu menunjukkan antrian warga yang akan menjalani penilaian kesehatan di CAC Stadion Melawati, Shah Alam.
Mereka menjalani asesmen yang dilakukan oleh para tenaga kesehatan terkait apakah harus menjalani perawatan di rumah sakit, masuk ke pusat karantina, atau cukup hanya menjalani isolasi di rumah. Jabatan Kesihatan Negeri (JKN) Selangor menjelaskan CAC ini dioperasikan seiring dengan melonjaknya kasus Covid-19 di sana. Antrian terjadi karena warga harus menjalani rapid test terlebih dahulu untuk penapisan (screening).
Selain itu, dikutip dari kantor berita Malaysia, Bernama, dokter kesehatan masyarakat Dinas Kesehatan Petaling, Faridah Amin, juga menjelaskan bahwa Stadion Malawati tidak digunakan sebagai pusat karantina atau isolasi pasien Covid-19, melainkan hanya sebagai Pusat Penilaian Covid-19.
“Pasien positif Covid-19 dinilai kesehatannya dan tergantung kondisi setiap orang, apakah akan menjalani isolasi di rumah, di Pusat Karantina dan Pusat Perawatan Risiko Rendah (PKRC) di Malaysia Agro Exposition Park di Serdang, atau harus dirawat di rumah sakit,” katanya.
REFERENSI
https://www.youtube.com/watch?v=aD2VKFv57lc (Arsip: archive.ph/wip/Z7kM3)
https://www.hmetro.com.my/mutakhir/2021/05/706637/proses-biasa-cac-di-stadium-malawati-tidak-ada-yang-pelik-metrotv
https://cekfakta.tempo.co/fakta/1373/sesat-warga-malaysia-antri-menginap-di-stadion-shah-alam-karena-positif-covid-19
https://www.bernama.com/en/news.php?id=1961910