Hewan dalam postingan Instagram bukan hasil penggabungan DNA kelinci dengan ayam. Hewan tersebut ialah ayam Silkie. Ayam tersebut merupakan salah satu varian ayam yang originalnya berasal dari Asia yang kemudian dibudidayakan di beberapa negara, salah satunya Amerika Serikat.
=====
Kategori: Konten yang Salah
=====
Sumber: Instagram
=====
Narasi:
Narasi dalam video:
“Orang ini mencoba menggabungkan DNA seekor kelinci dan ayam, lihatlah hasilnya”
Narasi postingan:
“Bisa gitu ya guys 😁
.
Follow @kutipaninfo_ for more information💡”
=====
Penjelasan:
Akun Instagram @/kutipaninfo_ mengunggah konten video yang mengklaim bahwa hewan dalam video merupakan hasil menggambungan DNA antara kelinci dan ayam. Dalam konten video itu terlihat seekor ayam dengan bulu lebat.
Berdasarkan hasil penelusuran, hewan dalam konten tersebut merupakan ayam Silkie. Ayam tersebut diketahui berasal dari dataran benua Asia yang kemudian telah dibudidayakan di berbagai negara, salah satunya ialah Amerika Serikat.
Ayam tersebut diketahui pertama kali dikenalkan ke Eropa dan negara Barat lainnya oleh Marco Polo melalui tulisannya terkait hewan unggas berbulu lebat saat ia menempuh perjalanan di daerah Asia. Sejak itu, muncul ketertarikan bangsa Barat terhadap ayam Silkie yang kemudian mereka peroleh melalui jalur perdagangan Jalur Sutra dari China.
Berbeda dengan jenis ayam lainnya, ayam Silkie saat ini lebih diperuntukkan sebagai hewan peliharaan. Meski demikian, ayam Silkie juga dikonsumsi sebagai bahan makanan dan obat-obatan di dataran China dan beberapa negara Asia lainnya, seperti Jepang, Kamboja, Vietnam, dan lain sebagainya.
Berdasarkan penjelasan itu, maka klaim bahwa ayam Silkie merupakan penggabungan DNA kelinci dengan ayam merupakan klaim yang salah. Oleh sebab itu, konten postingan Instagram itu masuk ke dalam kategori Konten yang Salah.
=====
Referensi:
https://en.wikipedia.org/wiki/Silkie
https://www.ecopeanut.com/silkie-chicken/
CATATAN
Sumber video: https://bit.ly/33ggZVP / cetak PDF untuk arsip cadangan, sebagian video menampilkan “Maltese Pigeon”, dibahas sebelumnya di https://turnbackhoax.id/2020/05/05/salah-akibat-salah-pergaulan-koalisi-antara-ayam-dan-doro/
Editor & visual: Aribowo Sasmito.