[SALAH] Video “ini terjadi di India, varian baru menyebabkan happy hypoxia”

TIDAK berkaitan dengan Happy Hypoxia atau kondisi di India saat ini. Faktanya, video yang dibagikan sudah beredar sebelumnya pada tahun 2020, berkaitan dengan peristiwa kebocoran gas di daerah Visakhapatnam.

Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.

KATEGORI: Konten yang Salah.

SUMBER: Twitter, https://archive.md/H8APA (arsip cadangan).

NARASI: “Klu bnyk penularan kesempatan virus bermutasi besar, bisa jadi varian2 yg mematikan, maka mari kita taat prokes jangan berkerumun, ini terjadi di India, varian baru menyebabkan happy hypoxia, kekurangan oksigen tanpa disadari, mayat2 bergelimpangan, menyerang tua muda & anak2 😰”.

PENJELASAN

Berdasarkan 7 Jenis Mis dan Disinformasi oleh First Draft, masuk ke “Konten yang Salah: Ketika konten yang asli dipadankan dengan konteks informasi yang salah” [1]. SUMBER membagikan video yang sudah beredar sebelumnya pada tahun 2020 lalu yang berkaitan dengan peristiwa kebocoran gas di daerah Visakhapatnam, menambahkan narasi yang TIDAK berkaitan dengan konteks video yang benar sehingga menimbulkan premis atau kesimpulan KELIRU.

Verifikasi Video

Salah satu sumber video yang identik, dari akun YouTube “CLUETODAY News”. [2]

Referensi yang Berkaitan

Dari detikNews: “Visakhapatnam – Kebocoran gas dari pabrik kimia di pantai timur India menewaskan 6 orang. Sementara itu 1.000 orang lainnya dilarikan ke rumah sakit.” [3]

Dari The Guardian: “At least 11 people have been killed and hundreds more taken to hospital after a gas leak at a chemical factory in south-east India.” [4]

Dari turnbackhoax.id: “Video ini pernah dimuat oleh kanal YouTube milik media India, IndianExpressOnline, pada 6 Mei 2020 dengan judul “Gas leaks from Visakhapatnam’s LG Polymers plant, area vacated”. Dalam keterangannya, diketahui bahwa video itu memperlihatkan peristiwa bocornya gas di pabrik milik LG Polymers di Visakhapatnam, India. Warga mengeluhkan kebocoran gas itu menyebabkan munculnya sensasi terbakar di mata dan ruam pada tubuh serta sulit bernapas.” [5]

Laporan ke akun Twitter MAFINDO: “Ini video lama ttg tragedi kebocoran gas pabrik LG polymer di Vizag India 2020 lalu bukan akibat virus bermutasi seperti dideskripsi.
@TurnBackHoax”. [6]

Tentang Happy Hypoxia

Dari Alodokter: “Akhir-akhir ini, istilah ‘happy hypoxia’ sering kali muncul dan dikaitkan dengan infeksi virus Corona yang sedang mewabah di seluruh dunia. Meski memiliki nama yang mengesankan rasa bahagia, kondisi happy hypoxia perlu diwaspadai karena berbahaya bagi penderita COVID-19.” [7]

Dari HALODOC: “Wabah penyakit COVID-19 yang sedang berlangsung saat ini memang merupakan penyakit baru yang masih terus diteliti. Namun, kini berbagai fakta baru mengenai virus tersebut mulai terungkap. Salah satunya adalah munculnya gejala happy hypoxia yang diduga membuat sejumlah pasien COVID-19 di Indonesia meninggal tanpa menunjukkan tanda-tanda sama sekali.” [8]

Dari PMC: “Pandemi penyakit virus korona baru 2019 (COVID-19) adalah krisis global, menantang sistem perawatan kesehatan di seluruh dunia. Banyak pasien datang dengan ketidaksesuaian yang luar biasa saat istirahat antara hipoksemia berat namun tanpa tanda-tanda distres pernapasan yang proporsional (yaitu hipoksemia bahagia) dan kerusakan yang cepat dapat terjadi. Presentasi klinis khusus pada pasien COVID-19 ini kontras dengan pengalaman dokter yang biasanya merawat pasien yang sakit kritis dalam gagal pernapasan dan memastikan rujukan tepat waktu ke unit perawatan intensif dapat menjadi tantangan. Pemahaman menyeluruh tentang penentu patofisiologis dari gangguan pernapasan dan hipoksemia dapat meningkatkan pemahaman yang lebih lengkap tentang presentasi klinis dan manajemen pasien.Saturasi oksigen yang terjaga meskipun tekanan parsial oksigen yang rendah dalam sampel darah arteri terjadi, karena pergeseran ke kiri dari kurva disosiasi oksihemoglobin yang disebabkan oleh hiperventilasi yang dipicu oleh hipoksemia serta kemungkinan interaksi virus langsung dengan hemoglobin. Ketidakcocokan ventilasi-perfusi, mulai dari shunt hingga ventilasi ruang mati alveolar, adalah ciri utama dan menawarkan berbagai target terapeutik.” [9]

Dari BMC: “Pandemi penyakit virus korona baru 2019 (COVID-19) adalah krisis global, menantang sistem perawatan kesehatan di seluruh dunia. Banyak pasien datang dengan ketidaksesuaian yang luar biasa saat istirahat antara hipoksemia berat namun tanpa tanda-tanda distres pernapasan yang proporsional (yaitu hipoksemia bahagia) dan kerusakan yang cepat dapat terjadi. Presentasi klinis khusus pada pasien COVID-19 ini kontras dengan pengalaman dokter yang biasanya merawat pasien yang sakit kritis dalam gagal pernapasan dan memastikan rujukan tepat waktu ke unit perawatan intensif dapat menjadi tantangan. Pemahaman menyeluruh tentang penentu patofisiologis dari gangguan pernapasan dan hipoksemia dapat meningkatkan pemahaman yang lebih lengkap tentang presentasi klinis dan manajemen pasien.Saturasi oksigen yang terjaga meskipun tekanan parsial oksigen yang rendah dalam sampel darah arteri terjadi, karena pergeseran ke kiri dari kurva disosiasi oksihemoglobin yang disebabkan oleh hiperventilasi yang dipicu oleh hipoksemia serta kemungkinan interaksi virus langsung dengan hemoglobin. Ketidakcocokan ventilasi-perfusi, mulai dari shunt hingga ventilasi ruang mati alveolar, adalah ciri utama dan menawarkan berbagai target terapeutik.” [10]

REFERENSI

[1] firstdraftnews.org: “Berita palsu. Ini rumit.” http://bit.ly/2MxVN7S (Google Translate), http://bit.ly/2rhTadC.

[2] youtube.com: “ANDHRA # Gas leak at LG polymers near Gopalapatnam village # Vishakapatnam#”, https://bit.ly/32JXjJO / https://archive.md/tPIcn (arsip cadangan).

[3] news.detik.com: “Kebocoran Gas di India, 6 Tewas dan 1.000 Orang Dilarikan ke RS”, https://bit.ly/3xiPn01 / https://archive.md/nnJoo (arsip cadangan).

[4] theguardian.com: “Hundreds exposed to gas after deadly leak at Indian chemical factory”, https://bit.ly/3aDCILD / https://archive.md/uOQgS (arsip cadangan).

[5] turnbackhoax.id: “[SALAH] Video “Warga india diserang Serangga beracun””, https://bit.ly/3cAha1b / https://archive.md/VNyLh (arsip cadangan).

[6] twitter.com/dwioktariyadi, https://archive.md/O6l5j (arsip cadangan).

[7] alodokter.com: “Mengenal Happy Hypoxia pada Penyakit COVID-19”, https://bit.ly/3aBjs10 / https://archive.md/41gAN (arsip cadangan).

[8] halodoc.com: “Waspada Happy Hypoxia, Gejala Baru COVID-19 yang Mematikan”, https://bit.ly/3aAsP1k / https://archive.md/WOsiS (arsip cadangan).

[9] ncbi.nlm.nih.gov/pmc: “Patofisiologi hipoksemia ‘bahagia’ pada COVID-19”, https://bit.ly/2PiTw2V (Google Translate) / https://archive.st/krn0 (arsip cadangan).

[10] respiratory-research.biomedcentral.com: “Patofisiologi hipoksemia ‘bahagia’ pada COVID-19”, https://bit.ly/3aBklqm (Google Translate) / https://archive.st/3fjs (arsip cadangan).