Hasil Periksa Fakta Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia)
Faktanya, 3 foto dari unggahan tersebut diambil jauh sebelum penangkapan 11 orang yang berinteraksi dengan jurnalis CNN saat terjadi junta militer di Myanmar tahun 2021.
Selengkapnya di bagian penjelasan.
====
Kategori: Konten yang Salah
====
Sumber: Twitter
Narasi:
“Local news reported that at least 10 people were arreted for speaking to the CNN in Myanmar. What responsibly will CNN take for the those arreted, who are interrogated and tortured by the brutal military junta?”
“Berita lokal melaporkan bahwa setidaknya 10 orang ditangkap karena berbicara dengan CNN di Myanmar. Apa tanggung jawab CNN terhadap mereka yang ditangkap, yang diinterogasi dan disiksa oleh junta militer yang brutal?”
====
Penjelasan:
Akun Twitter Nyinyi Lwin (@lwin051965) mengunggah cuitan berupa beberapa foto anak disertai narasi yang menyebutkan bahwa terdapat setidaknya 10 orang yang ditangkap oleh junta militer Myanmar setelah berkomunikasi dengan CNN. Cuitan tersebut telah mendapat atensi sebanyak 335 retweet, 399 suka, dan 5 balasan.
Berdasarkan hasil penelusuran, narasi yang menggambarkan foto dalam cuitan tersebut tidak tepat. Foto pertama yang menunjukkan seorang balita perempuan menangis diambil oleh John Brown di Phnom Penh, Kamboja pada 15 Januari 2007. Foto yang ditemukan pada situs flickr itu berjudul “Misery At Stung Meanchey” dengan narasi bahwa anak perempuan tersebut menangis setelah jarinya terluka di sebuah pembuangan sampah di kota Phnom Penh, Kamboja.
“A girl cries after injuring her finger at the Stung Meanchey land fill in Phnom Penh, Cambodia,” tulis John Brown.
Foto kedua yang menunjukkan seorang balita laki-laki bermain kayu ditemukan di sebuah fanpage Facebook berbahasa Thailand bernama ลูกกะเหรี่ยง. Terdapat beberapa foto lainnya dengan objek yang sama diunggah pada 2 Juli 2019 dengan narasi “น่ารัก น่าเอ็นดูที่สุด เด็กน้อย 😊Cr::MY Lifestyle” atau “Bayi yang sangat menggemaskan 😊Cr:: ::MY Lifestyle”.
Foto ketiga yang menunjukkan seorang balita laki-laki menangis dalam keranjang ditemukan pada sampul laporan yang dikeluarkan tahun 2008 oleh organisasi Myanmar bernama The Karen Human Rights Group dengan judul “Growing up under militarisation: Abuse and agency of children in Karen State”. Foto yang diambil tahun 2006 itu diberi narasi sebagai berikut.
“A young child cries in June 2006 while waiting in a woven bamboo basket as other displaced villagers rest, having recently fled an SPDC (State Peace and Development Council) attack on their homes in Papun District. The rifle of a KNLA (Karen National Liberation Army) soldier providing security for the villagers leans against the basket. [Photo: KHRG]”
“Seorang anak kecil menangis pada bulan Juni 2006 saat menunggu di keranjang anyaman bambu saat para pengungsi lainnya beristirahat, setelah baru-baru ini melarikan diri dari serangan SPDC (Dewan Pembangunan dan Perdamaian Negara) di rumah mereka di Distrik Papun. Senapan tentara KNLA (Tentara Pembebasan Nasional Karen) yang memberikan keamanan bagi penduduk desa bersandar ke keranjang. [Foto: KHRG]”
Untuk foto keempat yang menunjukkan seorang anak laki-laki sedang duduk di kursi tidak ditemukan sumber aslinya, sehingga tidak dapat dipastikan apakah foto tersebut diambil di Myanmar saat junta militer 2021 atau bukan.
Sebagai tambahan, CNN memberitakan setidaknya ada 8 dari 11 orang ditahan oleh pihak militer Myanmar setelah berkomunikasi dengan wartawan CNN berdasarkan sumber terdekat dengan mereka yang ditahan. Dua orang ditangkap oleh pejabat keamanan setempat dalam waktu 3 sampai 5 menit setelah tim CNN meninggalkan lokasi wawancara.
Dengan demikian, cuitan akun Twitter Nyinyi Lwin (@lwin051965) dapat dikategorikan sebagai konten yang salah.
====
Referensi:
https://www.flickr.com/photos/83523815@N00/373135803
https://www.facebook.com/462906013886491/posts/1253401508170267/
https://edition.cnn.com/2021/04/05/asia/myanmar-military-arrests-release-cnn-intl/index.html
Editor: Bentang Febrylian.
Grafis: Aribowo Sasmito.