Hasil Periksa Fakta Ani Nur MR (Universitas Airlangga).
Klaim yang salah. Vaksin tidak mengandung racun. Menurut juru bicara program vaksinasi COVID-19 dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), kedua hal tersebut tidak berhubungan. Vaksin COVID-19 Sinovac tidak mengandung racun sehingga tidak perlu dinetralkan dengan air kelapa. Adapun air kelapa sendiri juga tidak dapat menetralkan racun.
Selengkapnya baca di PENJELASAN dan REFERENSI.
====
KATEGORI: Konten yang Menyesatkan
====
SUMBER: Facebook
====
NARASI:
Produksi SINOVAC
Buat anggota grup tretan sedejeh yg sudah diVaksin karena dapat undangan, mohon siapkan kelapa ijo jgn lupa, Bagi yg belum diVaksin persiapkan diri, Insya ALLAH air klapa ijob bisa jadi penawar effect racun Vaksin, Amin Ya Robbal Alamin
====
PENJELASAN:
Akun Facebook bernama Agok membagikan postingan yang mengklaim bahwa air kelapa dapat digunakan sebagai penangkal racun vaksin COVID-19. Narasi serupa juga beredar di WAG (Whatsapp Group). Postingan mengenai air kelapa sebagai penangkal racun vaksin COVID-19 beredar bersamaan dengan program vaksinasi yang sedang digalakan pemerintah RI pada awal bulan Januari 2021 lalu.
Salah satu klaim para penolak vaksin adalah vaksin untuk COVID-19 mengandung racun sehingga berbahaya jika dikonsumsi. Maka dari itu, dianjurkan untuk meminum air kelapa untuk menetralisir racun yang ada setelah divaksin.
Melansir dari health.detik.com, juru bicara program vaksinasi COVID-19 dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Lucia Rizka Andalusia, mengungkapkan vaksin COVID-19 tidak mengandung racun. Hal ini dikarenakan, virus yang ada dalam vaksin sudah dimatikan dan dapat merangsang pembentukan antibodi.
“Hal tersebut tidak benar, karena vaksin ini bukan racun. Vaksin ini dari virus yang sudah dimatikan yang dapat merangsang pembentukan antibodi setelah disuntikkan,” ungkapnya kepada detikcom, Kamis (21/1/2021).
Selain itu, Lucia mengungkapkan bahwa antara vaksin dan air kelapa tidak akan berhubungan, hal ini dikarenakan vaksin disuntikkan sehingga masuk ke otot lengan sedangkan air kelapa akan masuk ke lambung.
Sejalan dengan pernyataan tersebut, Ahli Gizi KONI DKI Jakarta sekaligus APKI Approved Educator, Irtya Qiyamulail, memberikan penjelasan bahwa vaksin COVID-19 tidak mengandung racun sehingga tidak perlu dinetralisir.
“Belum ada penelitian apapun yang menyatakan bahwa air kelapa hijau bisa menetralkan atau mengganggu fungsi dari vaksin. Selain itu, isi dari vaksin covid-19 adalah virus yang sudah dimatikan, aluminium hidroksida untuk meningkatkan kemampuan vaksin, fosfat sebagai stabilizer, dan natrium klorida sebagai isotonis.”
“Dari sini bisa dilihat bahwa tidak ada kandungan racun yang perlu dinetralisir ataupun dikhawatirkan seperti apa yang disampaikan pada berita tersebut,” ucap Irtya, dalam artikel liputan6.com, Kamis (21/1/2021).
Bersumber dari Tim Cek Fakta liputan6.com saat menghubungi Juru Bicara PT Kimia Farma, Bambang Heriyanto, menegaskan bahwa vaksin Sinovac aman digunakan, karena telah lulus uji standart dari BPOM, WHO, dan syarat kehalalan dari MUI.
Adapun fungsi dari air kelapa sendiri, menurut Medical Manager Consumer Health Division PT Kalbe Farma, dr. Helmin Agustina Silalahi, mengungkapkan tidak ada bukti penelitian yang membuktikan air kelapa dapat menetralkan racun. Lebih lanjut, dilansir dari halodoc.com, dr. Fadhli Rizal Makarim menjelaskan air kelapa hanya dapat meringankan gejala keracunan makanan, bukan menetralkan racun. Seseorang yang keracunan perlu perawatan medis lebih lanjut.
Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa, vaksin COVID-19 Sinovac tidak mengandung racun sehingga tidak perlu dinetralisir dengan air kelapa, selain itu tidak ada bukti ilmiah yang menjelaskan air kelapa dapat menetralisir racun. Sehingga klaim dari Agok adalah HOAX dan termasuk kategori Konten yang Menyesatkan.
====
REFERENSI:
https://www.halodoc.com/artikel/mengapa-air-kelapa-digunakan-sebagai-obat-keracunan-makanan
====
Penulis: Ani Nur MR
Editor: Dedy Helsyanto