Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga (Universitas Sumatera Utara)
Faktanya dokter yang meninggal bukan karena disuntik vaksin. Hasil visum menunjukkan bahwa dokter tersebut meninggal karena kekurangan oksigen akibat serangan jantung.
Selengkapnya ada di penjelasan.
====
[KATEGORI]:
MISLEADING CONTEN/Konten Menyesatkan
=====
[SUMBER]:
FACEBOOK
=====
[NARASI]:
ALLAHUMMAGHFIRLAHU
Semalam sahabatku (dokter, 49 thn) ditemukan wafat di mobilnya. Kamis kemarin ia divaksin. Ia tidak punya comorbid & tak ada riwayat dirawat di rumah sakit.
Apakah ini ada hubungannya dgn vaksin? Perlu penjelasan dari dinkes kota sebagai penanggungjawab vaksin sekaligus lembaga di mana sahabatku mengabdi. Sebagai dokter saya sdh bilang bhw pemberian vaksin atau obat apapun harus benar2 ilmiah dg jaminan safety & efficacy yg baik.
Tidak ada yg kebetulan di dunia ini dan tidak ada mushibah termasuk kematian kecuali sudah digariskan oleh Allah. Manusia diberi kebebasan bersikap & bertindak sesuai dgn kapasitas keilmuannya. Karena itu saya tak jemu mengingatkan utk selalu memutuskan, bersikap & berbuat berdasarkan ilmu bukan berdasar kepentingan.
Moga para pemimpin bijak dalam hal apapun krn mereka akan diminta pertanggungjawabannya.
“Selamat jalan sahabatku, Allah menyayangimu”
=====
[PENJELASAN]:
Sebuah akun bernama Prof. Yuwono mengunggah foto dengan narasi yang mengklaim bahwa seorang dokter di Palembang, meninggal usai menerima suntikan vaksin. Unggahan ini pun beredar dan telah dibagikan lebih dari 1.000 kali dengan 1.000 komentar.
Namun, setelah dilakukan pengecekan fakta, klaim ini ternyata adalah hoaks. Melansir dari artikel Liputan6, Kasi Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kota Palembang, Yudhi Setiawan mengatakan bahwa memang benar ada dokter berinisial JF yang meninggal dunia. Namun dirinya menjelaskan bahwa meninggalnya JF bukan akibat dari suntikkan vaksin.
“Berdasarkan pemeriksaan dokter forensik, yang bersangkutan meninggal karena kekurangan oksigen. Tidak ada hubungannya dengan vaksin yang diberikan.”
Melalui hasil visum yang dilakukan, menunjukan bahwa JF meninggal dunia karena kekurangan oksigen akibat serangan jantung.
Meskipun JF sempat menerima suntikkan vaksin pada 21 Januari 2021, namun Yudhi memastikan bahwa JF masih dalam keadaan sehat setelah disuntik. JF tidak menunjukkan gejala apapun yang biasa timbul akibat suntikkan vaksin.
Yudhi juga menjelaskan, bila terjadi suatu reaksi pada tubuh seseorang yang menjalani vaksinasi, pasti hal tersebut akan cepat diketahui. Sebab reaksi yang timbul bisa terjadi dalam beberapa menit setelah vaksinasi dilakukan. Itulah mengapa, salah satu prosedur vaksinasi yang wajib dilakukan adalah setiap orang yang baru saja menjalani suntik vaksin, harus menunggu selama 30 menit di Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) sebelum akhirnya diperbolehkan pulang.
“Sehingga bisa diketahui apakah ada reaksi yang terjadi atau tidak. Itu SOP yang sudah diterapkan dalam proses vaksinasi,” ujarnya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa narasi yang menyatakan bahwa dokter di Palembang meninggal karena disuntik vaksin adalah hoaks kategori misleading content atau konten menyesatkan.
=====
[REFERENSI]:
=====
Penulis: Gabriela Nauli Sinaga
Editor : Bentang Febrylian