FAKTANYA, selain karena ELT (Emergency Locator Transmitter) Sriwijaya Air SJ182 TIDAK memancarkan sinyal, tulisan tersebut bisa ditambahkan menggunakan fitur anotasi (annotation) di Google Earth for Desktop.
Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.
======
KATEGORI
Konten yang Menyesatkan.
======
SUMBER
“akusypaaaa 𝙄𝙢 𝙋𝙤𝙩𝙖𝙩𝙤” @ TikTok, https://archive.md/gVBVc (arsip cadangan).
======
NARASI
“menurut kalian gimana guys😢 maaf kalo salah🙏 #sj182”.
======
PENJELASAN
(1) First Draft News: “Konten yang Menyesatkan
Penggunaan informasi yang sesat untuk membingkai sebuah isu atau individu”.
* SUMBER membagikan video hasil suntingan Google Earth menggunakan fitur anotasi (annotation) dengan menambahkan narasi mengaitkan dengan kecelakaan Sriwijaya Air SJ182 baru-baru ini, sehingga menimbulkan kesimpulan yang keliru.
(2) Mengenai fitur anotasi di Google Earth for Desktop,
* ” Pada April 2017, Google Earth di Web dirilis, yang menempatkan Earth di browser. Namun, untuk tutorial ini, Anda memerlukan Earth untuk Desktop yang diinstal di komputer Anda. Unduh versi terbaru di sini . (Gratis!)”.
(3) Beberapa artikel yang berkaitan,
* detikNews: “Pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak jatuh di sekitar Kepulauan Seribu. Basarnas menyebut ELT atau emergency locator transmitter pesawat nahas itu tidak memancarkan sinyal.”
–
* KONTAN.CO.ID: “Bupati Kepulauan Seribu Djunaedi mengatakan, pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak jatuh di sekitar Pulau Laki. Menurut Djunaedi, peristiwa terjadi pada Selasa siang sekitar pukul 14.30 WIB.”
(4) Mengenai ELT,
* AOPA: “ELT adalah pemancar darurat yang dibawa di atas sebagian besar pesawat penerbangan umum di AS. Jika terjadi kecelakaan pesawat, perangkat ini dirancang untuk mengirimkan sinyal marabahaya pada frekuensi 121,5 dan 243,0 MHz, dan untuk ELT yang lebih baru, pada 406 MHz. ELT harus dipasang di hampir semua pesawat sipil yang terdaftar di AS, termasuk pesawat penerbangan umum, sebagai hasil dari mandat kongres. Mandat tersebut dihasilkan dari hilangnya Perwakilan AS Hale Boggs dan Nick Begich pada 1972 di Alaska setelah pesawat mereka jatuh dan tidak pernah ditemukan.”
======
REFERENSI
(1) firstdraftnews.org: “Berita palsu. Ini rumit.” http://bit.ly/2MxVN7S (Google Translate), http://bit.ly/2rhTadC.
(2) google.com: “Menganotasi Desktop Google Earth” http://bit.ly/2XW0RGr (Google Translate), https://archive.md/jl9jz (arsip cadangan).
(3) detik.com: “Basarnas: ELT Sriwijaya Air SJ182 yang Jatuh Tak Pancarkan Sinyal” https://bit.ly/3p3u661 / https://archive.md/pB7nJ (arsip cadangan).
(4) kontan.co.id: “Bupati Kepulauan Seribu: Pesawat Sriwijaya Air jatuh di sekitar Pulau Laki” http://bit.ly/3o0KoLB / https://archive.md/HD5DS (arsip cadangan).
(5) aopa.org: “TRANSMITTER LOKATOR DARURAT (ELT)” http://bit.ly/3nZ3yBB / https://archive.md/cuI6H (arsip cadangan).
======
CATATAN
* Versi suntingan lainnya, “Kami Masih Hidup”,
“khagus_06 SisCha’fratama Futri” @ TikTok, https://archive.md/HpClf (arsip cadangan).