Hasil periksa fakta Rahmah An Nisaa (Uin Sunan Ampel Surabaya).
Informasi yang salah. Narasi dalam postingan tidak sesuai dengan video yang diunggah. Faktanya, dalam video dinyatakan puluhan santri pondok pesantren di Kecamatan Jenggawah Jember pingsan karena dehidrasi usai disuntik vaksin difteri pada 27 Febuari 2018.
Selengkapnya ada di penjelasan!
=====
[KATEGORI]: Konten yang Menyesatkan
=====
[SUMBER]: FACEBOOK
=====
[NARASI]:
“Vaksin sinovac memakan korban lagi kali ini santri dari jember…. pekerjaan paling aneh org sehat kok disuntik macam gk ad kerjaan lain”
=====
[PENJELASAN]:
Akun Facebook Rahmat Lubis memposting ulang sebuah status dengan klaim narasi bahwa vaksin Sinovac memakan korban santri di Jember, Jawa Timur dari pengguna Facebook Misman. Postingan yang diunggah pada 13 Januari 2021 ini telah mendapatkan sebanyak 4 komentar dan telah dibagikan sebanyak 1 kali oleh pengguna Facebook lain.
Setelah ditelusuri, peristiwa dalam video tersebut terjadi jauh sebelum munculnya Covid-19, video tersebut ditemukan di kanal Youtube Jember 1Tv pada 28 Febuari 2018, dengan judul “Puluhan Santri Pingsan Usai Imunisasi Difteri”. Dalam keterangannya, disebutkan bahwa puluhan santri di pondok pesantren Pondok Pesantren Madinatul Ulum berada di Kecamatan Jenggawah itu pingsan karena dehidrasi usai disuntik vaksin difteri.
Dilansir dari akun Instagram Pondok Pesantren Madinatul Ulum @madinatululum_, Pihak ponpes membagikan Surat Edaran YPP, terkait video vaksinasi Difteri 3 tahun lalu yang disebar ulang dan dikaitkan dengan vaksinasi Covid-19.
Berikut keterangan Surat Edaran YPP:
“Assalamualaikum Wr. Wb. Salam silaturahim kami sampaikan, semoga kesehatan dan kebaikan menaungi kita semua. Menanggapi tersebarnya kembali video vaksinasi di YPP. Madinatul Ulum, maka kami merasa perlu meluruskan beberapa hal: 1. Vakasinasi pada video tersebut merupakan vaksinasi difteri yang dilakukan oleh Puskesmas Jenggawah tiga tahun lalu pada tanggal 28 Februari 2018. 2. Tidak benar jika video tersebut dihubungkan dengan vaksinasi COVID-19 yang marak akhir-akhir ini. 3. Alhamdulillah, kondisi terkini seluruh santri YPP. Madinatul Ulum dalam keadaan sehat dan dapat beraktivitas seperti biasa 4. Seluruh kegiatan dan aktivitas yang berlangsung di lingkungan YPP. Madinatul Ulum dilakukan dengan mengikuti protokol COVID-19. 5. Oleh karena itu, dimohon untuk tidak memancing ketakutan dan kegaduhan dengan kembali menyebarluaskan video tersebut. Demikian informasi ini kami sampaikan, atas kerjasamanya kami haturkan terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb”.
Sebagai tambahan, pemberitaan terkait video tersebut terdapat dalam artikel Liputan6.com berjudull “73 Santri Jember Mual Massal Pasca-Imunisasi Difteri” terbit pada 1 Maret 2018. Puluhan santri Pondok Pesantren Madinatul Ulum, Jember, dirawat di Puskesmas Jenggawah. Sebagian besar santri juga dirawat secara intensif di pesantren karena mengalami mual, pusing, dan lemas pada 27 Februari 2018 malam.
Dengan demikian klaim vaksin Sinovac memakan korban santri di Jember dengan video yang dibagikan adalah tidak benar karena video tersebut merupakan video vaksinasi Difteri 3 tahun lalu. Sehingga klaim tersebut masuk dalam ketegori konten yang menyesatkan.
========
[REFERENSI]:
https://www.instagram.com/p/CJ2NP96pHh-/?igshid=1dub60kqadxc4
https://www.youtube.com/watch?v=WPNKr8hQK9Y
https://www.liputan6.com/regional/read/3332600/73-santri-jember-mual-massal-pasca-imunisasi-difteri
Penulis: Rahmah An Nisaa
Editor: Bentang Febrylian