Hasil Periksa Fakta Rizky Maulana (Universitas Bina Sarana Informatika).
Judul dengan isi artikel tidak selaras. Dalam artikel tidak ada pernyataan Kapolda Metro Jaya bahwa Laskar FPI merampas pistol milik polisi kemudian menembak polisi.
Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI
= = = = =
KATEGORI: KONEKSI YANG SALAH
= = = = =
SUMBER: FACEBOOK
https://archive.md/ruGuK
= = = = =
NARASI:
“MANA BUKTI MEREKA INGIN MERAMPAS PAK ???
MANA PARA REPORTER YG BIASA IKUT UNTUK MELAKUKAN VIDEO PAK ???
SEHARUSNYA PASTI DAN SELALU REPORTER YG INGIN MENGABADIKAN VIDEO ITU ADA UNTUK KASUS YG MEMANG BENAR MEMBAHAYAKAN, SEBAGAI SAKSI ATAU BUKTI POLRI YG SAH…
FPI TIDAK BISA MEMBUKTIKAN KALAU MEREKA TIDAK BERSALAH…
POLRI JUGA TIDAK BISA BUKTIKAN SECARANYATA FPI BERSALAH (MELAWAN DENGAN SENJATA API/MERAMPAS SENJATA)… KUMPULAN PERAMPOK TIDAK MUNGKIN MENGATAKAN KALAU MEREKA ADALAH PERAMPOK PAK, TANPA BUKTI YG NYATA DAN SAH MEREKA TETAP WARGA SIPIL, BUKAN PERAMPOK…. OPM, GAM, KORUPTOR… MASIH BANYAK YG LEBIH PANTAS MENDAPAT PERLAWANAN SEPERTI ITU PAK… TAPI KENAPA PERLAWANAN YG TIDAK PANTAS ITU DILAKUKAN KEPADA ULAMA DAN ANAK ANAK YG TIDAK BERSALAH PAK… ??? APA POLRI DIDIDIK HANYA UNTUK MENYERANG ULAMA DAN ANAK ANAK YG TIDAK BERSALAH PAK ???” unggah akun Facebook Muhammad Yunus, Jumat (11/12/2020).
= = = = =
PENJELASAN:
Akun Facebook Muhammad Yunus mengunggah tangkapan layar artikel media online realitarakyat[dot]com dengan judul “Kapolda Metro: Laskar FPI Rampas Pistol Polisi Untuk Tembak Polisi” yang tayang pada 7 Desember 2020.
Dari hasil penelusuran menggunakan mesin pencarian Google dengan kata kunci ‘Kapolda Metro : Laskar FPI Rampas Pistol Polisi Untuk Tembak Polisi’.
Hasil penelusuran tersebut mengarah ke salah satu artikel milik realitarakyat[dot]com yang berjudul “Kapolda Metro : Laskar FPI Lakukan Perlawanan Dengan Senjata, Akhirnya Polisi Lakukan Tindakan Penembakan” yang tayang pada 7 Desember 2020.
Walaupun judul artikel tersebut berbeda, terdapat kesamaan diantaranya adalah foto pada artikel, waktu tayang hingga nama penulis artikel.
Melalui penelusuran lebih lanjut, pada artikel tersebut, judul dengan isi artikelnya tidak selaras. Pada isi artikel tersebut tidak ada pernyataan langsung dari Kapolda Metro yang menyebut Laskar FPI rampas pistol polisi untuk tembak polisi hingga data yang mendukung seperti pada judul tersebut.
Berikut isi artikel pada laman realitarakyat[dot]com:
Realitarakyat.com – Aparat kepolisian, terlibat bentrok dengan para pendukung Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab atau yang dikenal Habib Rizieq Shihab (HRS), dikawasan Cikampek, Senin (7/12/2020).
Akibatnya, sebanyak 6 orang tewas dalam bentrokan ini. Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil mengatakan, tindakan terukur tersebut terjadi karena pasukan khusus pengawal HRS mencoba melawan dengan senjata tajam bahkan senjata api dengan menembak petugas yang sedang menjalankan tugas.
“Asli ini ada tiga yang sudah ditembakkan,” kata Fadil dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Senin (7/12).
Fadil menyebut, ada 10 orang yang menyerang petugas dan enam di antaranya meninggal dunia setelah diberikan tindakan terukur. Sementara itu empat orang lainnya berhasil kabur.
“Jadi dari hasil penyelidikan awal kelompok yang menyerang anggota ini diidentifikasi sebagai laskar khusus yang selama ini menghalangi proses penyelidikan,” kata Fadil.
Peristiwa bentrokan antara kepolisian dengan pengawal HRS ini terjadi di Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 50 pukul 00.30 WIB, Senin (7/12/2020). Saat itu, disebutkan enam orang petugas sedang menyelidiki informasi terkait pengerahan massa saat pemeriksaan Rizieq.
Namun di tengah jalan, mobil petugas dipepet oleh pengawal Rizieq dan bentrokan pun terjadi.(ilm)”
Atas penjelasan tersebut, klaim Kapolda Metro Jaya sebut Laskar FPI rampas pistol Polisi untuk tembak Polisi tidak benar, karena judul artikel pada laman realita rakyat[dot]com tidak selaras dengan isi artikelnya. Oleh sebab itu, konten artikel tersebut masuk ke dalam kategori False Connection atau Koneksi yang Salah
====
REFERENSI: