Hasil periksa fakta Erviana Hasan (Universitas Halu Oleo)
Faktanya, polisi tidak mencatat identitas pelajar yang terlibat unjuk rasa untuk mencantumkan aksinya ke dalam SKCK.
Selengkapnya terdapat di penjelasan!
= = = =
[KATEGORI]:
KONTEN PALSU
= = = =
[SUMBER]:
FACEBOOK
https://archive.vn/mWvOv
= = = =
[NARASI]:
“WARNING!!! Mohon diinformasikan kepada Mahasiswa/i kita, bhw Mahasiswa yg tertangkap dalam demo akan ditetapkan sebagai PERUSUH oleh pihak KEPOLISIAN. Dan penetapan itu akan masuk di database kepolisian. Akibatnya setelah lulus Sarjana, lamaran kerjanya akan langsung ditolak, karena Perusahaan2 tsb dapat mengaksesnya ketika memeriksa lamaran yg masuk ke Perusahaan tsb. Jadi jangan terprovokasi utk ikut2an demo. Terimakasih.”
= = = =
[PENJELASAN]:
Melalui media sosial Facebook, pemilik akun Deny Banimema mengunggah sebuah foto dengan narasi “WARNING!!! Mohon diinformasikan kepada Mahasiswa/i kita, bhw Mahasiswa yg tertangkap dalam demo akan ditetapkan sebagai PERUSUH oleh pihak KEPOLISIAN. Dan penetapan itu akan masuk di database kepolisian. Akibatnya setelah lulus Sarjana, lamaran kerjanya akan langsung ditolak, karena Perusahaan2 tsb dapat mengaksesnya ketika memeriksa lamaran yg masuk ke Perusahaan tsb. Jadi jangan terprovokasi utk ikut2an demo. Terimakasih”. Unggah tersebut telah di komentari sebanyak 362 kali, dibagikan sebanyak 11 kali, dan mendapat like 113 kali dari pengguna Facebook lainnya.
Setelah dilakukan penelusuran lebih lanjut, terkait dengan konten yang ditampilkan dalam unggahan tersebut diketahui tidak mewakili konteks yang diberitakan. Pihak kepolisian melalui Kabid Humas Pilda Metro Jaya Kombes Yunus menjelaskan bahwa pihaknya tidak mencatatkan identitas pelajar yang terlibat unjuk rasa untuk mencantumkan aksinya ke dalam SKCK. Pelajar tersebut hanya didata agar tidak mengulangi tindakan serupa.
“Dia yang memang divonis, mereka yang melakukan pembunuhan, nanti akan tercatat di SKCK itu, tapi ini kan (ikut demo) belum (terkena kasus),” jelasnya.
Berdasarkan pada seluruh referensi yang ada, klaim pihak polisi mencatat nama pelajar yang demo dan akan diberikan ke perusahan-perushaan itu termasuk hoaks dengan kategori konten palsu.
= = = =
[Referensi]: