Hasil Periksa Fakta Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia)
Narasi yang salah. Faktanya, Korlap Aksi GERAM, Asmudiyanto menyampaikan bahwa unggahan video tersebut merupakan hoaks dan Ufran dalam kondisi sehat.
Selengkapnya di bagian penjelasan.
====
Kategori: Konten yang Menyesatkan
====
Sumber: Twitter
https://archive.fo/8cb0S
====
Narasi:
“😭😭😭😭😭😭😭😭😭Itu Kemaluannya (Alat Vital Mahasiswa) Di Tendang SADIS OLEH Polisi Syetan Komunis… Sampai Meninggal… Semoga Polisi Yang Menyiksanya Allah Adzab Dunia Akhirat Aamiin… !!!!!!!!!! Gerakan Tangkap Polisi Yang Menyiksa Mahasiswa ini… VIRALKAN!!!”
====
Penjelasan:
Akun Twitter SiToingDungu (@DunguToing) mengunggah cuitan berupa narasi dengan disertai video hasil perekaman layar unggahan Facebook yang menginformasikan meninggalnya mahasiswa STKIP BIMA bernama Ufron saat aksi unjuk rasa tolak UU Cipta Kerja. Cuitan yang diunggah pada 14 Oktober 2020 itu telah mendapat respon sebanyak 612 retweet dan 758 suka.
Berdasarkan hasil penelusuran, narasi tersebut tidak benar. Mengutip dari portal berita Kabar Harian Bima, Korlap Aksi GERAM, Asmudiyanto menyampaikan bahwa unggahan video di Facebook itu merupakan hoaks yang dapat meresahkan seluruh warga Bima, khususnya pihak keluarga Ufran. Pada kenyataannya, kondisi Ufran dalam kondisi sehat dan berada di Polres Bima pada 9 Oktober 2020.
“Itu status hoax, Ufran sedang bersama kami di Polres sekarang dalam keadaan sehat,” ungkapnya.
Mengutip dari portal berita Antara NTB, video hoaks meninggalnya mahasiswa STISIP BIMA bernama Gufran (21) asal Desa Hidirasa, Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima, disebarkan oleh AR melalui media sosial Facebook. Akibat unggahannya tersebut, tim Puma Satuan Reskrim Polres Bima Kota melakukan penangkapan terhadap AR sekitar Pukul 17.15 WITA. Dalam penangkapan itu diamankan barang bukti satu unit handphone dan satu sim card.
“Sudah kami amankan di polres guna dimintai keterangan lebih lanjut,” ujar kapolres.
Dengan demikian, unggahan akun Twitter SiToingDungu (@DunguToing) dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan karena Korlap Aksi GERAM, Asmudiyanto menyampaikan bahwa unggahan video tersebut merupakan hoaks dan Ufran dalam kondisi sehat.
====
Referensi:
https://kahaba.net/berita-bima/81297/mahasiswa-yang-meninggal-saat-demo-di-bima-hoax.html