Hasil periksa fakta Evarizma Zahra (Universitas Diponegoro)
Informasi tersebut palsu. Faktanya, RUU-145 mengatur tentang peran hakim dalam menentukan hukuman bagi pelaku statutory rape, bukan melegalkan pedofilia.
=====
KATEGORI: KONTEN YANG MENYESATKAN
=====
Sumber: Postingan Twitter @MavericTV https://archive.fo/yNen2
=====
Narasi:
“Pedophilia is now legal in California.”
“Now a 21 years old can have sex with an 11 years old, and not be listed on the sex registry as a sex offender”
Terjemahan:
“Pedofilia sekarang legal di California.”
“Sekarang, seseorang yang berumur 21 tahun bisa melakukan hubungan seksual dengan anak berumur 11 tahun, dan tidak terdafar sebagai penjahat seks”
=====
Penjelasan:
Akun Twitter @MavericTV (theleftisEvil) yang diunggah pada 2 September 2020, menulis cuitan yang menyebarluaskan informasi bahwa RUU-145, yang baru saja disahkan pada 31 Agustus 2020 tersebut bermaksud untuk melegalkan pedofilia di negara bagian California, Amerika Serikat. Cuitan tersebut telah di-retweets sebanyak 389 kali. Selain itu, terdapat 503 orang yang telah menyukai, diikuti dengan 146 orang memberikan komentar.
Berdasarkan hasil penelurusan lebih lanjut, dilansir dari portal berita Associated Press, RUU-145 ini tidak melegalkan pedofilia. RUU-145 mengatur tentang statutory rape (hubungan konsensual/non-konsensual dengan anak di bawah 18 tahun) dan sejauh apa hakim memiliki wewenang dalam menjatuhi hukuman kepada terdakwa. RUU-145 ini memberikan kewenangan lebih luas kepada hakim dalam memutuskan apakah terdakwa dijatuhi hukuman sebagai penjahat seks, dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.
Pada UU California yang berlaku saat ini, menurut portal berita Los Angeles Times, hakim hanya memiliki wewenang untuk memutuskan dalam kasus yang melibatkan vaginal intercourse (penetrasi vagina) dan hanya kepada pasangan heteroseksual. Selain itu (pasangan homoseksual dan hubungan seksual selain vaginal intercourse) tidak diatur dalam UU California yang berlaku. Hal ini justru akan merugikan kaum LGBTQIA+ dan korban statutory rape yang berhubungan seksual selain vaginal intercourse. Poin inilah yang menjadi fokus RUU-145.
“RUU ini memperbolehkan hakim dan jaksa untuk mengevaluasi kasus yang meliputi kegiatan seksual konsensual antara anak-anak muda, tanpa memandang orientasi seksual mereka, secara individual. RUU ini merupakan RUU yang tidak diskriminatif.” ujar Sen. Scott Wiener pada wawancara dengan Associated Press, 16 September 2020 yang lalu.
Dengan demikian, pernyataan yang ditulis oleh @MavericTV tersebut dapat dikategorikan sebagai konten yang menyesatkan, sebab akun tersebut telah memberikan kesimpulan yang salah mengenai isi dan tujuan dari RUU-145 tersebut.
=====
REFERENSI:
https://www.latimes.com/…/newsom-signs-california…https://www.kpbs.org/…/bill-would-not-legalize…/https://www.reuters.com/…/uk-factcheck-sb-145-does-not…