Hasil Periksa Fakta Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia).
Narasi yang salah. Faktanya, Vietnam telah melancarkan taktik perang gerilya jauh sebelum pemikiran Jendral A.H. Nasution diterbitkan dalam sebuah buku.
Selengkapnya di bagian penjelasan.
====
Kategori: Konten yang Menyesatkan
====
Sumber: Twitter
====
Narasi:
“Amerika kalah perang di Vietnam, ‘berkat’ Indonesia. Vietcong membaca buku ‘Pokok-Pokok Perang Gerilya’ karangan Jendral AH Nasution.”
====
Penjelasan:
Akun Twitter Fakta Google (@FaktaGoogle) mengunggah cuitan dengan narasi bahwa Vietcong memenangkan perang melawan Amerika berkat membaca buku ‘Pokok-Pokok Perang Gerilya’ karangan Jendral A.H. Nasution pada 20 Agustus 2020. Cuitan tersebut telah mendapat respon sebanyak 35 retweets, 190 likes, dan 40 komentar.
Berdasarkan hasil penelusuran, narasi pada cuitan tersebut tidak tepat. Sarif Idris, seorang pemerhati sejarah militer, melalui akun Twitternya (@sarifidris) mengkonfirmasi bahwa Vietnam mengembangkan strategi perang gerilyanya sendiri berdasarkan pengalamannya dalam bertempur selama bertahun-tahun melawan Jepang dan Perancis. Selain itu, strategi gerilya Vietnam dan Indonesia berbeda dalam praktiknya.
Dikutip dari portal berita militer Indonesia, Militermeter, Vietnam telah melancarkan perang gerilya jauh sebelum pemikiran Jendral A.H. Nasution diterbitkan dalam buku. Jurnal penelitian dengan judul “Ho Chi Minh and the origins of the Vietnamese doctrine of guerrilla tactics” yang dibuat oleh Edward C. O’Dowd mengungkapkan bahwa Ho Chi Minh, yang pernah bergabung di sebuah sekolah perang gerilya di Henyang, China pada 1938, menulis pamflet Cach Danh Du Kich (Taktik Gerilya) sekitar tahun 1941 yang berfungsi sebagai panduan bagi para pemimpin datasemen gerilya Komunis Vietnam (1941-1944) dan kader pertama Tentara Rakyat Vietnam. Sedangkan buku “Pokok-Pokok Gerilya” karya Jenderal A.H Nasution pertama kali diterbitkan tahun 1953.
Vietnam Utara dengan tentara komunisnya mengadopsi perang gerilya model Mao yang berakar dari pemikiran Mao Zedong dengan tujuan akhir menghancurkan lawan. Model Mao yang digunakan oleh Vietnam Utara membagi peperangan menjadi tiga fase, dan ini dikenal juga dengan istilah Dau Tranh Strategy.
Fase pertama adalah penyebaran propaganda, perekrutan, infiltrasi organisasi, dan pengadaan senjata. Fase kedua adalah perang gerilya yang melibatkan sabotase, penyergapan, dan tindakan militer lain terhadap militer lawan maupun institusi vital. Fase ketiga adalah perang konvensional untuk merebut kota, menggulingkan pemerintah dan mengontrol negara.
Sebagai tambahan, dikutip dari BBC, teknik gerilya adalah seni menggunakan pengetahuan lanskap untuk menghindari pertempuran terbuka dengan musuh dan untuk melancarkan serangan mendadak, sebelum menghilang kembali ke semak-semak. Tentara Vietcong menggunakan Ho Chi Minh Trail, jalur logistik raksasa dari Vietnam Utara melalui Kamboja dan Laos hingga Vietnam Selatan yang diperuntukan bagi para pejuang di garis depan.
Dengan demikian, cuitan akun Twitter Fakta Google (@FaktaGoogle) dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan. Hal ini dikarenakan informasi mengenai kemenangan tentara Vietnam dalam melawan Amerika berkat membaca buku ‘Pokok-Pokok Perang Gerilya’ karangan Jendral A.H. Nasution tidak tepat.
====
Referensi:
https://www.bbc.co.uk/bitesize/guides/zv7bkqt/revision/4
https://indoprogress.com/2019/08/jejak-mao-dalam-kitab-gerilya-tni-%EF%BB%BF/