Hasil Periksa Fakta Dimas Aryalasa Nugroho (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pancasila)
Faktanya klaim tersebut salah, karena tidak ada penjemputan pasien kakak beradik usia 8 dan 4 tahun yang positif Covid-19 di Tangerang.
=====
Kategori: False Context
=====
Sumber: Whatsapp dan Facebook
Archive: http://archive.md/fA9kX
=====
Narasi:
“DiTangerang, dua bersaudara kakak beradik usia 4 dan 8 tahun terjangkit Covid-19, setelah pulang dari bermain diluar rumah.
Saat ini sdg dijemput oleh Team Medis utk dibawa ke’Rumah Sakit.
Pengalaman berharga bagi para orang tua yg mash mempunyai anak atau cucu, yg suka bermain diluar rumah.
Apbl sdh plg rmh, lgsg cuci tangan, cuci kaki dianjurkan skln utk mandi.
Klr rmh hrs memakai masker !!!”
=====
Penjelasan:
Beredar pesan berantai melalui Whatsapp dan video di Facebook menyebutkan, akibat main di luar rumah kakak beradik di Tangerang berusia 8 dan 4 tahun telah dijemput oleh Tim Medis untuk dibawa ke Rumah Sakit karena terjangkit Covid-19.
Berdasarkan hasil penelusuran, faktanya klaim tersebut salah. Dikutip melalui laman kompas.com Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang, Liza Puspadewi memastikan kabar tersebut adalah hoaks.
“Kontennya sudah dihapus. Kemungkinan besar hoaks,” kata Liza saat dikonfirmasi, Sabtu (25/4/2020).
Menurut Liza, Satuan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Tangerang juga telah mendatangi lokasi kakak beradik itu yang disebut berada di kawasan Aeropolia, Neglasari, Tangerang itu. Namun, warga setempat menyatakan tidak ada kakak beradik terjangkit Covid-19 yang dijemput oleh tim medis.
“Menyatakan bahwa kejadian tersebut bukanlah di sekitar Aeropolis. Koordinasi dengan Pak RW 07 Neglasari juga tidak ada penjemputan di wilayahnya,” katanya.
Satuan Gugus Tugas Covid-19 Tangerang juga telah berkoordinasi dengan petugas keamanan daerah terkait.
“Koordinasi dengan security Aeropolis menyatakan tidak ada juga penjemputan penghuni oleh ambulans. Namun warga tetap waspada, agar kejadian ini tidak menimpa keluarganya,” tuturnya
Sementara itu terkait video yang beredar dikutip melalui Tempo.co, faktanya peristiwa dalam video itu bukan terjadi di Tangerang. Kedua bocah itu tinggal di Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Bupati Bogor Ade Yasin pun menjelaskan bahwa ayah kedua bocah itu bekerja di RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran. “Awal kejadian, ketika bapaknya pulang dari tempat kerja pada 14 April, tiga jam kemudian, anaknya merasakan panas dan kepalanya sakit, suhunya sekitar 40 derajat Celcius,” kata Ade.
Berdasarkan penjelasan tersebut maka konten yang beredar di Whatsapp dan Facebook ini dapat masuk ke dalam kategori False Context atau Konten yang salah.
=====
Referensi: