Selain karena program regular yang sudah disiarkan sejak dulu, video yang dibagikan TIDAK tayang di TVRI.
Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.
======
KATEGORI
Konten yang Salah.
======
SUMBER
* Akun “Idhaz Susan” (facebook.com/susanidassusssan), sudah dibagikan 4.2 ribu kali per tangkapan layar dibuat.
http://archive.md/tTpCl (arsip cadangan).
–
* Pesan berantai WhatsApp.
======
NARASI
“Belajar dari Rumah Melalui TVRI, Murid Dicekoki Mimbar Katolik?
Jeda dari jam 09 pagi sampai jam 10 ternyata yang nongol mimbar katolik.
Bagaimana ini Kemendikbud dan TVRI?
Materi Pembelajaran Minggu 1: 13-17 April 2020
Program Minggu 1 (13-19 April 2020)
Jadwal kelas 1-3 SD jam 8.30-9.00. Untuk kelas 4-6 SD baru mulai jam 10.03. Nah jeda dari jam 9.00 sampai jam 10 itu ternyata yang nongol adalah mimbar katolik di Hari pertama pembelajaran lewat TVRI, Senin 13 April 2020.
Pertanyaannya, apakah murid SD se-Indonesia Bersama para orang tuanya se-Indonesia itu disengaja untuk dicekoki mimbar katolik?
Di samping itu, Umat Islam pun perlu waspada, kini iklan-iklan pakai menyebut nama Allah, namun ternyata isinya agama bukan Islam. Dan itu sering terlihat di media online, bahkan mungkin masuk di situs2 Islam segala. Ini perlu dipecahkan pula penjerumusan yang membahayakan aqidah Umat Islam itu.”
======
PENJELASAN
(1) First Draft News: “Konten yang Salah
Ketika konten yang asli dipadankan dengan konteks informasi yang salah”
Selengkapnya di http://bit.ly/2rhTadC / http://bit.ly/2MxVN7S.
* SUMBER (versi Facebook) membagikan video pembacaan “Puisi Paskah” karya Cendekiawan NU Ulil Abshar Abdalla.
* SUMBER (versi Facebook dan pesan beranti WhatsApp) menambahkan narasi yang TIDAK sesuai dengan fakta.
(2) Beberapa artikel yang berkaitan,
* kumparanMOM: “program mimbar agama Katolik atau mimbar agama lain merupakan program yang terpisah.
Mimbar Agama sendiri adalah program regular TVRI yang sudah ditayangkan sejak dahulu. Waktu penayangannya pun disusun berdasarkan sejumlah pertimbangan dan sudah diketahui oleh penganut agama masing-masing. Program ini hadir sebagai bentuk dukungan, serta menghargai keragaman beragama di Indonesia.
Namun demikian, sebagai respons atas berbagai masukan, perhatian dan dukungan yang begitu besar dalam tayangan program BDR, maka TVRI memindahkan jam tayang program mimbar agama agar program BDR dapat ditayangkan secara berurutan tanpa jeda program lain dan agar jam belajar menjadi lebih efektif.
Plt. Direktur Utama LPP TVRI dalam keterangan tertulisnya juga membantah pemberitaan di media sosial terkait tayangan video dua anak berbusana muslim yang disebut disiarkan dalam program mimbar agama Katolik di TVRI. Tim Pemeriksa TVRI sudah melakukan pengecekan ulang dan tidak menemukan video yang dimaksud dalam tayangan mimbar agama Katolik di TVRI tanggal 13 April 2020.
Hal ini juga sudah dikonfirmasi oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Tim pemantau KPI, tegas dinyatakan bahwa video tersebut tidak tayang di TVRI.”
Selengkapnya di “Klarifikasi TVRI soal Mimbar Agama Katolik pada Program Belajar dari Rumah” https://bit.ly/3ciizJl / http://archive.md/ut8Vw (arsip cadangan).
–
* REPUBLIKA.CO.ID: “”PBNU tidak pernah memproduksi konten video itu. Bahkan, kami tidak tahu siapa yang memproduksi. Kami sudah minta konfirmasi ke Kemendikbud, apakah video itu bagian dari materi pembelajaran? Mereka mengonfirmasi bahwa video itu bukan substansi yang disiapkan Kemendikbud selama program belajar di rumah,” ujar Robikin.
“Ada beberapa teman, terutama di lingkungan NU, yang bertanya kepada saya, apakah betul yang dibacakan oleh santri dari Bogor di bawah ini benar puisi saya. Ya benar. Puisi Paskah ini saya tulis sekitar tujuh tahunan lalu dan selalu beredar setiap perayaan Paskah,” kata Gus Ulil pada akun Twitter pribadinya.”
Selengkapnya di “Video Santri Berpeci NU Baca Puisi Paskah, Ini Jawaban PBNU” https://bit.ly/2XzNBIB / http://archive.md/lvDea (arsip cadangan).
http://archive.md/cUNsB, arsip cadangan cuitan yang dikutip.
======
REFERENSI
(1) Beberapa artikel lain yang memuat klarifikasi TVRI,
* mnctrijaya.com: “Sehubungan dengan adanya program “Belajar dari Rumah” yang merupakan kerjasama TVRI dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sebagai upaya mendukung program pemerintah dalam penanggulangan covid 19, pada awalnya tidak dilakukan perubahan terhadap jadwal jam tayang mimbar agama karena pertimbangan pemirsa penganut agama yang sudah menunggu program tersebut.”
Selengkapnya di “Penjelasan TVRI Soal Mimbar Agama dan Program Belajar dari Rumah” https://bit.ly/34EZPBl / http://archive.md/Sn3Mb (arsip cadangan).
–
* Bisnis.com: “Plh. Direktur Program dan Berita LPP TVRI Usrin Usman menyayangkan adanya pemberitaan sepihak terkait program Belajar Dari Rumah (BDR) yang disebut diselingi dengan program mimbar agama, sehingga menimbulkan keresahan masyarakat.”
Selengkapnya di “Beredar Kabar Program Belajar dari Rumah Diselingi Mimbar Agama, Begini Klarifikasi TVRI” https://bit.ly/2yjryes / http://archive.md/1ayJI (arsip cadangan).
(2) Berkaitan dengan “Puisi Paskah”,
* Liputan6.com: “Cendekiawan muslim dan intelektual NU, Ulil Abshar-Abdalla, beberapa tahun lalu menulis puisi berjudul “Jumat Agung” terkait perayaan Paskah. Liputan6.com memuat puisi itu atas seizin menantu KH Mustofa Bisri tersebut.”
Selengkapnya di “Puisi Paskah karya Cendekiawan NU Ulil Abshar Abdalla” https://bit.ly/3elQ27r / http://archive.md/8asKd (arsip cadangan).
–
* Salah satu yang membagikan video yang berkaitan, YouTube: “#paskah2020 #dirumahaja #bhinekatunggalika
Puisi Paskah karya Cendekiawan NU Ulil Abshar Abdalla
3,073 views • Apr 11, 2020
Andreas Sebayang
#paskah2020 #dirumahaja #bhinekatunggalika #persatuan #kesatuan #bedaituindah #puisipaskah”.
Video di https://bit.ly/3clD9Zj / http://archive.md/2p8qG (arsip cadangan).