BUKAN anak durhaka dan BUKAN di Kabupaten Bogor. Makhluk tersebut lahir dari kerbau milik seorang petani wanita di Thailand yang lahir akibat faktor kombinasi spesies genetik unik antara buaya dan kerbau.
Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI
=============================================
Kategori : Konten yang Menyesatkan
=============================================
Beredar artikel berjudul “Nauzubillahi Min Zalik, Anak Durhaka Berubah Menjadi Buaya..Semoga Yang Memb4gikan Ini Dijauhkan Dari Azab Allah Swt” yang dimuat di situs alquran-sun-nah[dot]blogspot.com. Artikel itu dilengkapi dengan tiga foto yang memperlihatkan seekor makhluk misterius yang mirip dengan buaya.
Berikut sebagian isi artikelnya :
“Warga Bogor belakangan dihebohkan dengan kasus anak yang dikutuk ibunya. Anak itu dikutuk jadi batu oleh sang ibu di Gunung Picung, Kabupaten Bogor. Banyak pihak yang bertanya-tanya tentang kebenaran berita tersebut. Sebab, berita anak berubah jadi batu berkembang cepat melalui media sosial Facebook”
Selengkapnya di https://perma.cc/CE9U-Z7GK
=============================================
PENJELASAN
Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Tempo dan Cek Fakta Liputan6, klaim bahwa foto itu adalah “Anak Durhaka berubah menjadi Buaya di Gunung Picung, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor” adalah klaim yang salah.
Makhluk yang mirip buaya dalam foto-foto itu bukanlah jelmaan dari seorang anak yang durhaka. Makhluk tersebut lahir dari kerbau milik seorang petani wanita di Thailand.
Selain itu, klaim lokasi kejadian adalah Gunung Picung, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor juga keliru. Karena Gunung Picung, adalah sebuah desa di Kecamatan Pamijahan, bukan di Kecataman Tenjolaya.
Foto-foto makhluk yang mirip buaya tersebut telah beredar di sejumlah situs dan media sosial sejak 2015. Menurut situs lokal Thailand, Thai Rath Online, dalam laporannya pada 24 September 2015, makhluk yang mirip buaya itu lahir dari kerbau milik seorang petani wanita di Ban Nong Don, Kecamatan Bu Sung, Distrik Wang Hin, Provinsi Sisaket, Thailand.
Induk kerbau yang hamil itu awalnya berteriak dengan keras. Tak lama kemudian, kerbau tersebut melahirkan bayi yang mirip dengan seekor buaya jantan, dengan kulit hitam dan bersisik. Namun, bayi kerbau yang baru lahir itu langsung mati.
Dilansir dari situs Science Times, keanehan yang dialami oleh hewan itu disebabkan oleh faktor kombinasi spesies genetik unik antara buaya dan kerbau. Spesies genetik adalah kelompok populasi yang secara genetik kompatibel untuk berkembang biak dengan ras lain yang secara genetik terisolasi dari kelompok lain. Proses ini lebih berfokus pada reproduksi genetik dari pada isolasi reproduksi. Biasanya, ini terjadi di laboratorium untuk tujuan penelitian.
Berdasarkan catatan spesies genetik selama beberapa tahun terakhir, ditemukan banyak kasus hibrida aneh dan tidak biasa di dunia hewan. Ada penemuan seperti “zonkey”, persilangan antara zebra dan keledai, serta persilangan antara kuda betina dan keledai jantan.
Hibrida, atau dikenal pula sebagai perkawinan silang, adalah hasil percampuran melalui reproduksi seksual, baik antara dua hewan ataupun tanaman, dari berbagai jenis, varietas, spesies, atau genera. Sebagian besar hibrida tidak lahir secara alami, tapi telah dibiakkan oleh manusia.
REFERENSI
https://cekfakta.tempo.co/fakta/659/fakta-atau-hoaks-benarkah-makhluk-mirip-buaya-ini-jelmaan-dari-anak-yang-durhaka
https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/4190191/cek-fakta-hoaks-foto-anak-durhaka-dikutuk-ibunya-jadi-makhluk-aneh?source=search
https://www.thairath.co.th/news/local/527620
https://kecamatanpamijahan.bogorkab.go.id/
https://kecamatantenjolaya.bogorkab.go.id/
https://www.sciencetimes.com/articles/7458/20151007/genetic-specie-cross-buffalo-found-wanghin-thailand.htm