Mesut Ozil tidak menyinggung soal Indonesia ataupun Wakil Presiden Ma’ruf Amin dalam cuitan di Twitternya (@MezutOzil1088) atau unggahan di Instagramnya (@m10_official). Hal yang benar ialah Ozil mengkritik Pemerintah China dan negara-negara Muslim secara umum. Artikel dari tarbiyah[dot]net hanya memadumadankan pernyataan Ozil dengan pernyataan Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie Massardi. Adapun, Adhie-lah yang mengaitkan konteks pernyataan Ozil dengan Indonesia dan Wapres Ma’ruf Amin dalam cuitannya di @AdhieMassardi.
=====
Kategori: Misleading Content/Konten yang Menyesatkan
=====
Sumber: Facebook dan Portal Daring
https://www.tarbiyah.net/2019/12/mesut-ozil-sindir-indonesia-yang.html
Archive:
=====
Narasi:
Penggawa Arsenal, Mesut Ozil baru-baru ini melontarkan pernyataan yang menjadi sorotan dunia.
=====
Penjelasan:
Beredar postingan yang menyebutkan Mesut Ozil, Pesepakbola asal Jerman, telah menyindir Indonesia dan Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin perihal kasus Uighur. Postingan itu berasal dari portal tarbiyah[dot]net. Melalui judul artikelnya, yakni ‘Mesut Ozil Sindir Indonesia yang Mayoritas Muslim dan Wapresnya Ulama,’ terseru Ozil menyindir Indonesia dan Wapres Ma’ruf Amin.
Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa klaim postingan dan judul artikel tersebut tidak tepat. Sebab pada isi artikelnya lebih banyak memuat pernyataan dari Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie Massardi. Adapun, klaim bahwa Ozil menyindir pun berasal dari opini Adhie yang ia cuitkan melalui akun Twitternya (@AdhieMassardi). Berikut kutipan cuitan Adhie tersebut:
[…] OZIL NYINDIR KITA ● pernyataan Mesut Ozil ini nyindir bangsa dan pemerintah RI yg ngaku negeri mayoritas Muslim paling menghormati asas demokrasi dan penguasa (pembesar) negaranya banyak tokoh Islam bahkan Wapresnys eks pemimpin tertinggi ormas Islam terbesar di dunia (PBNU). […]
Cuitan itu disertai link berita dari portal rmol.id dengan judul ‘Mesut Ozil Lantang Bela Uighur, Arsenal: Itu Pendapat Pribadi.’ Pada berita yang tayang tanggal 15 Desember 2019 itu, tidak ada pembahasan mengenai pernyataan pesepakbola yang kini membela klub Arsenal tersebut terhadap Indonesia maupun Wapres Ma’ruf. Berikut kutipan pemberitaannya:
[…] Mesut Ozil Lantang Bela Uighur, Arsenal: Itu Pendapat Pribadi
Klub sepak bola Inggris, Arsenal, memastikan bahwa komentar yang dibuat oleh gelandang bintangnya Mesut Ozil terkait kelompok mulsim Uighur di China adalah pandangan pribadi dan tidak mewakili klub.
Dalam komentarnya yang dia unggah di Twitter dan Instagram, Ozil mengkritik kebijakan keras pemerintah China terhadap kelompok muslim minoritas Uighur.
“Konten yang dia ungkapkan sepenuhnya adalah pendapat pribadi Ozil,” begitu keterangan yang dirilis di akun resmi Arsenal Football Club di akun Weibo yang populer di China.
“Sebagai klub sepak bola, Arsenal selalu menganut prinsip tidak terlibat dalam politik,” sambungnya, seperti dimuat Reuters.
Sementara itu, Ozil sendiri dalam unggahannya menyebut Uighur sebagai pejuang yang menentang penganiayaan. Dia mengkritik tindakan keras China terhadap Uighur dan menyayangkan banyaknya warga muslim yang bungkam atas hal tersebut.
“(Di China) Quran dibakar, masjid ditutup, sekolah-sekolah teologi Islam, madrasah dilarang, cendekiawan agama dibunuh satu per satu. Terlepas dari semua ini, Muslim tetap diam,” kata Ozil dalam komentanya yang merupakan bentuk solidaritas terhadap sesama muslim. […]
Dari pemberitaan itu tidak menyebutkan Ozil menyinggung Indonesia dan Wapres Ma’ruf Amin. Adapun, dalam berita itu menukil kutipan pernyataan Ozil yang ia unggah di Twitter (@MezutOzil1088) dan unggahan di Instagramnya (@m10_official). Berikut pernyataannya yang sudah dialihbahasakan ke bahasa Inggris:
[…] East Turkestan!
The bleeding wound of the ummah. The community of fighters who resist the persecution. The glorious believers who are fighting alone against those who try to forcibly take them away from Islam. Qur’ans are burned, mosques are closed, madrasas are banned, religious scholars are killed one by one.
The brothers are forced into camps. Chinese men are settled in their families instead of them. The sisters forced to marry Chinese men.
Despite all this, the Ummah of Prophet Muhammad is silent. Doesn’t object/say anything. Muslims are not supported. Don’t they know that conseting to persecution is persecution? How nicely Hadhrat Ali said: “If you cannot prevent persecution, make it known publicity!”
While these events have been on the agenda even in the Western media and states for months and weeks, where are the Muslim countries and their media?
Don’t they know that staying neutral when persecution is carried out is despicible? Don’t they know what our brothers and sisters will remember about these sad/tough days years later is not the torture of the tyrants, but the silence us, their Muslim brothers?
O Allah, help out our brothers and sisters in East Turkestan.
Undoubtedly, Allah is the best of planners […]
Terjemahan:
[…] Turkestan Timur!
Umat tengah tengah terluka. Komunitas pejuang yang menentang penganiayaan. Orang-orang beriman yang mulia yang berjuang sendirian melawan mereka yang mencoba mengambil paksa mereka dari Islam. Al-Qur’an dibakar, masjid ditutup, madrasah dilarang, cendekiawan agama terbunuh satu per satu.
Saudara-saudara dipaksa ke kamp. Laki-laki China menetap di keluarga mereka, bukan mereka. Para saudari dipaksa untuk menikahi pria China.
Terlepas dari semua ini, umat Nabi Muhammad diam. Tidak keberatan/mengatakan apa pun. Muslim tidak didukung. Tidakkah mereka tahu bahwa menerima penganiayaan adalah penganiayaan? Alangkah baiknya Hadhrat Ali berkata: “Jika Anda tidak dapat mencegah penganiayaan, buatlah itu diketahui publisitas!”
Sementara hal ini telah menjadi perhatian di berbagai negara Barat dan bahkan media mereka selama berbulan-bulan dan minggu, di mana negara-negara Muslim dan media mereka?
Tidakkah mereka tahu bahwa bersikap netral ketika penganiayaan dilakukan adalah hina? Tidakkah mereka tahu apa yang akan diingat saudara-saudara kita tentang hari-hari yang menyedihkan/sulit ini bertahun-tahun kemudian bukanlah penyiksaan para tiran, tetapi kesunyian kita, saudara-saudara Muslim mereka?
Ya Allah, bantu saudara-saudari kita di Turkestan Timur.
Tidak diragukan lagi, Allah adalah yang terbaik dari perencana […]
Dari terjemahan pernyataan Ozil tersebut tidak menyebutkan spesifik Indonesia dan Wapres Ma’ruf Amin yang notabenenya merupakan ulama Indonesia. Pernyataan Ozil lebih kepada kecaman kepada Pemerintah China dan kritik kepada negara-negara Muslim yang tidak menyuarakan pembelaan terhadap sesama umat Muslim di Uighur.
Berdasarkan hasil penelusuran itu, maka dapat disimpulkan bahwa artikel berjudul ‘Mesut Ozil Sindir Indonesia yang Mayoritas Muslim dan Wapresnya Ulama’ tidak tepat. Sebab, Ozil tidak menyebutkan Indonesia dan Wapres Ma’ruf Amin. Adapun kritik Ozil lebih umum, yakni kepada seluruh negara Muslim.
Selain itu, isi artikelnya lebih banyak membahas pernyataan Koordinator GIB Adhie Massardi. Oleh sebab itu, konten tersebut masuk ke dalam kategori Misleading Content atau Konten yang Menyesatkan.
=====
Referensi:
https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/1061498890849312/
https://www.afp.com/en/news/3954/arsenals-ozil-condemns-muslim-silence-over-uighurs-doc-1n22yh7
https://www.tempo.co/dw/1648/kenapa-negara-muslim-bungkam-terhadap-cina-soal-uighur