Pesan berantai yang beredar merupakan hoaks lama bersemi kembali (HLBK). Informasi dalam pesan berantai itu sudah pernah beredar sejak tahun 2012 dan 2017. Nomor telepon luar negeri itu bila ditelepon kembali akan membuat nomor ponsel terdaftar dalam sebuah layanan premium yang akan menguras pulsa. Disarankan untuk tidak menelepon nomor-nomor yang ada dalam pesan.
=====
Kategori: Misleading Content/Konten yang Menyesatkan
=====
Sumber: Whatsapp
=====
Narasi:
Himbauan:
Penting dan Mendesak …
Tolong sampaikan pesan ini kepada keluarga dan teman-teman Anda.
Akhir-akhir ini banyak yang menerima panggilan telefon dari
tel: +375602605281,
tel: +37127913091
tel: +37178565072
tel: +56322553736
tel: +37052529259
tel: +255901130460
tel: +211. . . . . . . . .
tel: +882 . . . . . . . .
Atau nomor apa pun mulai dari +371 +375 +381 +211 +882
Panggilan ini hanya berdering sekali dan menutup telepon.
Jika Anda menelepon balik, mereka dapat menyalin daftar kontak Anda dalam 3 detik dan jika Anda memiliki bank atau rincian kartu kredit di ponsel Anda, mereka dapat menyalinnya juga…
Kode +375 untuk Belarus.
Kode +371 untuk Lativa.
Kode +381- Serbia
Kode +563- Valparaiso
Kode +370- Vilnius
Kode +255- Tanzania
Kode +211- Sudan
Kode +882- Bisa dari banyak Negara
Langkah2:
jangan menjawab, Jangan diangkat, apalagi menelfon balik.. jangan sekali-kali..!!!
Segera masukkan dalam Daftar Autoreject supaya nomor yang sama tidak bisa masuk atau blokir
Juga, Jangan Tekan
# 90 atau # 09
di Ponsel Anda ketika diminta oleh penelepon apa pun.
Ini adalah trik baru yang digunakan untuk mengakses kartu SIM Anda, menjebol Akun Bank anda (bagi yang menggunakan E-banking) membuat panggilan atas biaya Anda dan merekayasa sehingga anda terlihat dan tercatat sebagai penjahat, sasaran Interpol
Segera teruskan pesan ini ke sebanyak mungkin teman, Grup WA, dan sarana Medsos anda untuk menghentikan gangguan apa pun.
=====
Penjelasan:
Beredar pesan berantai yang berisikan imbauan mengenai missed call dari nomor luar negeri. Dalam pesan tersebut dikatakan bahwa missed call dari nomor luar negeri itu merupakan upaya penjahat untuk mencuri data ponsel dengan cara menerima atau menelepon kembali nomor tersebut.
Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa konten informasi di dalamnya merupakan hoaks lama bersemi kembali (HLBK). Fakta sebenarnya ialah nomor telepon yang melakukan missed call tersebut tidak menyedot data pribadi ataupun data bank, melainkan mendaftarkan nomor ponsel ke sebuah layanan premium. Layanan premium tersebut menyebabkan pulsa akan tersedot terus.
Isu tersebut sudah diperiksa faktanya oleh Snopes.com (portal pemeriksa fakta dari Amerika Serikat) pada tahun 2012 dan Hoax-slayer.net (portal pemeriksa fakta dari Australia) pada tahun 2017. MAFINDO sendiri sudah pernah memeriksa fakta isu tersebut pada tahun 2017 yang dapat dilihat di turnbackhoax.id (link bisa diakses pada bagian referensi).
Berikut kutipan penjelasan dari portal turnbackhoax.id:
[…] Ini klaim yang sama sekali tidak benar karena model scam seperti ini sebetulnya cuma memanfaatkan rasa penasaran atau kekuatiran seseorang yang ditelepon untuk menelepon balik sehingga secara tidak sadar orang tersebut akan dikenakan biaya panggilan international yang tentunya cukup mahal.
Jika seseorang terpancing menelpon balik, maka sangat mungkin pula panggilan tersebut disambungkan ke layanan premium atau subscribe ke layanan lain yang intinya akan menguras pulsa/tagihan kita.
Klaim kopi data kontak, kartu kredit dll juga hanya mungkin dilakukan apabila hp kita dihack dan melalui sebuah instalasi aplikasi atau cara sejenis. Bukan melalui panggilan suara. Kecuali memang kita sendiri yang mengatakan informasi tersebut melalui panggilan tadi.
Jadi sikap terbaik jika kita menerima panggilan semisal ini adalah #diamkan atau #reject saja. Jika anda iseng menerima, kemungkinan besar langsung diputus oleh pemanggil karena kalau sampai panggilan berlangsung, maka merekalah yang terkena charge. Dan yang paling penting, tidak_perlu menelepon balik. Kecuali memang kita mengenali nomor tersebut dari kerabat, saudara atau perusahaan luar negeri yang mungkin menghubungi kita. […]
Berdasarkan hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa isu dari pesan berantai tersebut masuk ke dalam kategori Misleading Content atau Konten yang Menyesatkan. Sebab, bila menelepon nomor tersebut bukan data pribadi yang tersedot, melainkan nomor ponsel akan terdaftar pada layanan premium yang tidak jelas.
=====
Referensi: