[KLARIFIKASI] Penjelasan BMKG Soal Isu Cuaca Panas Extreme yang Melanda Indonesia

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui keterangan tertulisnya mengatakan pesan singkat yang beredar melalui grup Whatsapp dan medis sosial soal cuaca panas ekstrem untuk tiga hari ke depan hoaks. Seperti yang telah disampaikan BMKG, bahwa saat ini Indonesia dilanda suhu Panas, bukan gelombang panas. Fenomena gelombang panas tidak terjadi di Indonesia.

Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI

=============================================
Kategori : KLARIFIKASI
=============================================

Beredar pesan singkat yang beredar melalui grup Whatsapp dan medis sosial soal cuaca panas ekstrem untuk tiga hari ke depan hoaks.

“Dear all, mulai besok sampai 3 hari ke depan di harapkan kurangi aktivitas di luar rumah karena cuaca panas extreme melanda Indonesia untuk 3 hari ke depan. Banyak minum air mineral dan multivitamin ya Bro… Temperatur panas extreme yang terbaca oleh deteksi satelit hari ini, adalah di daerah :

Jakarta 38°C
Depok 38°C
Serang Banten 44°C
Bekasi 38°C
Tangerang 44°C
Jogjakarta 40°C
Malang 44°C
Solo 45°C
Madiun 39°C
Magelang 39°C
Purworejo 40°C
Madura 42°C
Bali 45°C
Lombok 43°C
Riau 45°C
Pekanbaru 45°C
Batam 42°C
Makassar 43°C
Pare-pare dan bone 40°C
Papua Nugini, nyaris mendekati 50°C

Daerah lain masih dalam pantauan mitigasi klimatologi NASA.
Jaga kesehatan, pola makan, dan banyak minum air ya, Kawan. Panas extreme pemicu dehidrasi, malaria, tifus, campak, dan pelemahan sel jaringan otak”

Sumber : Pesan singkat yang dikirim via aplikasi percakapan Whatsapp.

=============================================

PENJELASAN

Melalui keterangan tertulisnya dan postingan di akun instagram terverifikasi miliknya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan pesan singkat yang beredar melalui grup Whatsapp dan medis sosial soal cuaca panas ekstrem untuk tiga hari ke depan hoaks.

Seperti yang telah disampaikan BMKG, bahwa saat ini Indonesia dilanda suhu Panas, bukan gelombang panas. Fenomena gelombang panas tidak terjadi di Indonesia.

Gelombang panas terjadi pada wilayah yang terletak pada Lintang menengah dan tinggi.Sementara wilayah Indonesia terletak di wilayah ekuator yang secara sistem dinamika cuaca tidak memungkinkan terjadinya gelombang panas.

Suhu panas yang terjadi di wilayah Indonesia merupakan fenomena akibat dari adanya Gerak semu matahari yang merupakan suatu siklus yang biasa dan terjadi setiap tahun, sehingga potensi suhu udara panas seperti ini juga dapat berulang pada periode yang sama setiap tahunnya.

Bahkan pada tanggal 20 Oktober terdapat tiga stasiun pengamatan BMKG di Sulawesi yang mencatat suhu maksimum tertinggi yaitu, Stasiun Meteorologi Hasanuddin (Makassar) 38.8 C, diikuti Stasiun Klimatologi Maros 38.3 C, dan Stasiun Meteorologi Sangia Ni Bandera 37.8 C.

BMKG mengimbau masyarakat yang terdampak suhu udara panas ini untuk minum air putih yang cukup untuk menghindari dehidrasi, mengenakan pakaian yang melindungi kulit dari sinar matahari jika beraktivitas di luar ruangan, serta mewaspadai aktivitas yang dapat memicu kebakaran hutan dan lahan khususnya di wilayah-wilayah yang memiliki potensi tinggi karhutla.

BMKG juga mengimbau masyarakat untuk mewaspadai adanya angin kencang yang berpotensi terjadi di pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Selatan.

Selain itu, BMKG juga menyatakan bahwa suhu yang ada di HP itu berdasarkan permodelan, bukan pengukuran langsung dengan alat. Jadi, bisa lebih tinggi atau lebih rendah dari suhu aslinya.

REFERENSI :
https://www.instagram.com/p/B39B-ZfBoQ8/
https://tirto.id/penjelasan-bmkg-soal-hoaks-gelombang-panas-yang-melanda-indonesia-ekfg
https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20191023163508-185-442255/bmkg-isu-gelombang-panas-akan-landa-indonesia-hoaks
https://www.liputan6.com/news/read/4093669/bmkg-pastikan-info-indonesia-akan-dilanda-gelombang-panas-ekstrem-hoaks
http://www.bmkg.go.id/press-release/?p=suhu-panas-masih-melanda-indonesia&tag=press

About Adi Syafitrah 1653 Articles
Pemeriksa Fakta Mafindo