Tidak ada kaitannya dengan para demonstran di Hongkong. Perangkat anti pengenalan wajah yang diunggah akun Twitter The Unexplained merupakan karya lima siswa Sekolah Seni Utrecht, Belanda dan video tersebut sudah ada sejak tahun 2017.
Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI
=============================================
Kategori : Konten yang Salah
=============================================
Akun twitter The Unexplained (twitter.com/unexplained) mengunggah sebuah video dengan narasi sebagai berikut :
“Hong Kong protestor anti-face recognition device” atau yang jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia artinya : “Perangkat anti pengenalan wajah demonstran Hong Kong”
Sumber : https://perma.cc/NG9T-NMUK (Arsip) – Sudah diretwit 1200 kali saat tangkapan layar diambil.
=============================================
PENJELASAN
Perangkat anti pengenalan wajah yang diunggah akun Twitter The Unexplained merupakan karya lima siswa Sekolah Seni Utrecht, Belanda. Tidak ada kaitannya dengan para demonstran di Hongkong.
Memanfaatkan situs padanan gambar, versi panjang dan lengkap video itu pernah diunggah kanal YouTube Marcel Coufreur-Blaauwendraad pada 29 Maret 2017. Judulnya berbunyi, HKU Design-Anonymous (english). Isinya menjelaskan bahwa kamera (termasuk kamera pengawas) dan berbagai teknologi lainnya tidak hanya menciptakan keamanan. Data yang terkumpul dari teknologi itu terkadang juga dimanfaatkan untuk kepentingan bisnis dan menguntungkan pihak tertentu saja.
Sisi negatif dari teknologi semacam itu adalah terganggunya privasi publik. Karena itu, para desainer menciptakan sejumlah produk untuk melawan pelanggaran privasi. Produk tersebut bisa melindungi data, emosi, pemikiran, dan opini. Bentuknya macam-macam. Ada yang berupa topeng privasi transparan, syal yang bisa mengacaukan fokus kamera detektor wajah, proyektor yang bisa mengganti wajah penggunanya, dan lain-lain.
Kanal Marcel Coufreur juga membuat pernyataan tambahan untuk menanggapi viralnya potongan video yang mengklaim produk face projector diciptakan untuk demonstran Hongkong. Dijelaskan bahwa produk itu dibuat lima pelajar di Sekolah Seni Utrecht, Belanda, pada 2017. Mereka adalah Jing-Cai Liu, Sanne Weekers, Joppe Besseling, Jip van Leeuwenstein, dan Marcel Coufreur.
Sejak awal pembuatan hingga sekarang, produk itu tidak diniatkan untuk masalah politik sebuah negara. Mereka meminta pihak-pihak lain menempatkan karya tersebut dalam konteks yang benar dan tidak digunakan dalam pernyataan politik apa pun
Penjelasan serupa diunggah situs resmi hku.nl. Judulnya, HKU Design in Milan–Anonymous 2017. Dalam penjelasannya, produk itu dibuat untuk proyek Hogeschool voor de Kunsten, Utrecht, atau sekolah seni di Belanda.
Karya mereka telah dipresentasikan dalam acara desain internasional di Ventura Lambrate, Via Privata Oslavia, Italia.
Sasaran produk itu meliputi departemen keamanan hingga industri periklanan. Salah satu tujuannya melindungi para pengguna produk dari pelanggaran privasi.
REFERENSI :
https://www.jawapos.com/hoax-atau-bukan/08/10/2019/anti-pengenalan-wajah-bukan-untuk-demonstran/
https://www.liputan6.com/global/read/4077979/undang-undang-baru-di-hong-kong-larang-penggunaan-masker-selama-demonstrasi
https://www.hku.nl/Opleidingen/Design/OverHKUDesign/HKUDesignInMilan2017/anonymous.htm
https://www.youtube.com/watch?v=D1Thmz61sho