Kepala Produksi Digital Print, Agus, saat ditemui di kantor Digital Printing, Jalan Raya Condet, Jakarta Timur membantah kabar yang mengatakan ada satu unit mobil KPU yang mendatangi rukonya yang diduga ingin merubah kertas atau dokumen C1. Ia menjelaskan, truk tersebut bukan milik KPU melainkan milik tempatnya bekerja. Truk tersebut ditempel stiker KPU karena dipakai untuk mengirim logistik ke KPU daerah.
Agus juga menjelaskan bahwa sopir truk tersebut tidak kabur. Truk tersebut sudah terparkir sejak Selasa (16/4) karena sopir truk pulang kampung untuk mencoblos. Dan dalam truk tersebut tidak ada isinya atau kosong.
Ketua Bawaslu Jakarta Timur, Ahmad juga memastikan video itu adalah hoaks. Hal ini berani dikatakan setelah pihak panitia pengawas kecamatan (Panwascam) yang ada di lokasi melakukan klarifikasi. “Jadi itu mobil punya pribadi percetakan dan diperbantukan untuk mengantar logistik pemilu,” ujar dia, Senin (22/4).
=====
Sumber: Media Sosial Twitter
=====
Kategori: Misleading Content / Disinformasi
=====
Narasi:
“Tertangkap basah, dinihari tadi 1 unit mobil logistik KPU mendatangi ruko Digital Printing di Condet. Supir dan Aparat yang mengawal langsung kabur. Barang bukti sudah diamankan. Diduga berusaha mau merubah kertas/dokumen C1. #IndonesiaFraudElection #KPUJanganCurangiSuara02,” cuit akun Mega Simarmata (@MegaSimarmata), Senin (22/4).
=====
Penjelasan:
Akun Twitter Mega Simarmata atau @MegaSimarmata mengunggah video mobil truk bertempelkan kertas yang bertuliskan KPU. Dalam video tersebut mobil KPU itu tampak parkir di depan ruko, ditambah ada beberapa orang yang berkumpul disekitarnya.
Dalam video tersebut akun @MegaSimarmata juga menambahkan narasi sebagai berikut. “Tertangkap basah, dinihari tadi 1 unit mobil logistik KPU mendatangi ruko Digital Printing di Condet. Supir dan Aparat yang mengawal langsung kabur. Barang bukti sudah diamankan. Diduga berusaha mau merubah kertas/dokumen C1. #IndonesiaFraudElection #KPUJanganCurangiSuara02,” cuit akun Mega Simarmata (@MegaSimarmata), Senin (22/4).
Namun, setelah dilakukan penelusuran, video dan narasi yang dibuat atau disebarkan akun @MegaSimarmata, tidak sepenuhnya benar.
Kepala Produksi Digital Print, Agus, saat ditemui di kantor Digital Printing, Jalan Raya Condet, Jakarta Timur membantah kabar tersebut. “Itu nggak bener, hoaks itu videonya,” katanya, Senin (22/4).
Agus menjelaskan truk tersebut bukan milik KPU melainkan milik tempatnya bekerja. Truk tersebut ditempel stiker KPU karena dipakai untuk mengirim logistik ke KPU daerah.
“Truk kita ada lambang KPU-nya dikiranya kita melakukan kecurangan. Itu truknya dipakai untuk nganter spanduk ke luar kota selama ini, jadi biar nggak kena polisi kemarin-kemarin kita pasang (stiker KPU), cuma kita lupa saja ngelepasnya,” ujar Agus.
Agus mengatakan percetakan tempatnya bekerja memang menjalin kerja sama dengan KPU untuk mencetak baliho dan spanduk kepentingan pemilu.
“Kita kan menang tender untuk percetakan KPU, jadi nyetak spanduk KPU, kaya KPU Sumatera, dan lain-lain, jadi kita bawanya KPU saja, surat suara itu sama sekali nggak benar,” jelas Agus.
“Ini saja di sini ada spanduk Jokowi ada, spanduk Prabowo ada,” sambungnya lagi.
Agus membantah informasi yang disebut pria di video soal sopir truk melarikan diri. Agus mengatakan truk tersebut sudah terparkir sejak Selasa (16/4) karena sopir truk pulang kampung untuk mencoblos.
“Itu salah besar, jadi ini sopir pulang Selasa (16/4) ke Lampung karena mau nyoblos, ini mobil dari Selasa udah di sini. Nah, ini dia nyampe Jakarta dari pagi tadi,” katanya.
“Jadi salah kalau sopirnya kabur, orang mobil sudah dikunci,” sambungnya lagi.
Agus mengatakan usai ‘penggerebekan’ yang dilakukan oleh salah satu tim paslon ke percetakannya, berbagai pihak telah mengecek. Mulai dari personel KPU, Bawaslu, hingga polisi telah datang.
“Sudah ngecek semua, jadi tim dari polisi, tim orang 02 sudah ngecek ke atas, sampai lantai 4 sudah ngecek semua, RT dan RW juga ke sini ,” kata Agus.
Selama pengecekan, menurut Agus, tidak ditemukan sesuatu yang mencurigakan. Truk tersebut juga tidak ada isinya.
Pihak Bawaslu mencopot sticker KPU di badan truk untuk mengakhiri temuan ini. Meski begitu, Agus mengatakan pihaknya merasa dirugikan karena dituduh mencurangi salah satu paslon lewat video yang telah beredar luas di masyarakat
“Jelas (video itu) merugikan, kesannya kayak kita mencurangi, kita merasa dirugikan banget, padahal di sini namanya percetakan ya kita cetak 01 dan 02. Namanya juga kita di bawah KPU, kita nyetak apa aja,” ujar Agus.
Ketua Bawaslu Jakarta Timur Ahmad memastikan video itu adalah hoaks. Hal ini berani dikatakan setelah pihak (panitia pengawas kecamatan (Panwascam) yang ada di lokasi melakukan klarifikasi.
“Jadi itu mobil punya pribadi percetakan dan diperbantukan untuk mengantar logistik pemilu,” ujar dia, Senin (22/4).
Menurut dia, percetakan itu sejatinya sering diminta untuk membuat alat peraga kampanye dua capres dan cawapres serta caleg yang ikut pemilu 2019.
Dia menyayangkan masyarakat yang langsung memviralkan temuan di lapangan. Seharusnya, masyarakat melaporkan secara resmi agar bisa ditindak lanjuti oleh Bawaslu Jakarta Timur.
“Belum ada laporan resmi, tapi melempar video ini ke medsos sangat disayangkan. Ada ngeroscek itu panwascam di sana saat itu, sopirnya tidak kabur tapi sopirnya mau makan kok,” ungkap dia.
Ahmad mengatakan, dengan beredarnya video itu pihak percetakan merasa dirugikan karena disangka ikut bermain dalam politik.
“Dengan adanya video itu percetakan merasa dirugikan karena disangka ikut bermain padahal dia dapat request buat cetak alat peraga kampanye capres dan caleg,” kata Ahmad.
=====
Referensi:
1. https://twitter.com/MegaSimarmata/status/1120178572197412864
2. https://kumparan.com/…/hoaks-video-operasi-tangkap-tangan-t…
3. https://merahputih.com/…/viral-video-mobil-box-berlogo-kpu-…
https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/878607385805131/