[SALAH] KATANYA POLISI HARUS NETRAL nyatanya?? Kok bebas acungkan 1 jari??

Foto yang diunggah oleh sumber klaim tersebut adalah foto-foto anggota Polres Lamongan dan Kepala BNPT, Komjen Suhardi Alius pada 17 Maret 2017. Sementara penentuan no urut peserta Pilpres 2019 baru resmi pada bulan September 2018. Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI!

Baca sampai selesai dan sikapi dengan bijaksana

=====================================
Kategori : DISINFORMASI / Konten yang Salah
=====================================

Akun dengan nama Muhammad Faizal Tanong ( facebook.com/muhammad.tanong ) memposting beberapa foto dengan narasi :

“KATANYA POLISI HARUS NETRAL nyatanya?? Kok bebas acungkan 1 jari?? #Sementara PEGAWAI HONORER dipecat..hanya gara gara acungkan salam 2⃣:point_up_2:, kok polisinya tidak dipecat juga..
#KATANYA SAMA RATA SAMA RASA?? salam :grin:2⃣:point_up_2:
#INAelectionObserverSOS

================================

Sumber : https://archive.fo/Jbbu9 – Sudah dibagikan 20416 kali saat tangkapan layar diambil.

Sumber lain : https://archive.fo/xEnrk – Akun Witha ( facebook.com/bundawitha.anthoni ) – Sudah dibagikan 18 kali saat tangkapan layar diambil

=================================

PENJELASAN

Muhammad Faizal Tanong, mantan narapidana kasus ujaran kebencian yang divonis pidana penjara selama 1 (satu) Tahun dan 6 (enam) Bulan pada Desember 2017 memposting beberapa foto yang yang diberi narasi yang mempertanyakan kenetralan polisi dan mengaitkan foto tersebut dengan kasus dipecatnya 6 guru honorer di Banten.

Berdasarkan klarifikasi yang disampaikan kepada tim Fact Checker Mafindo, foto polisi yang berpose satu jari tersebut ternyata adalah foto yang diambil pada tahun 2017.

Berikut klarifikasi lengkap yang diterima tim Fact Checker Mafindo :

“KLARIFIKASI TENTANG IPDA FATKUR ROHMAN BERSAMA KOMJEN POL Suhardi Alius terkait foto yg beredar di Medsos FaceBook.

https://archive.fo/Jbbu9
https://archive.fo/xEnrk
(fyi : url sudah diarchivekan untuk mengantisipasi hilangnya url sumber )

Bahwa benar didalam foto tersebut adalah foto-foto anggota polres Lamongan dgn KA BNPT KOMJEN SUHARDI ALIUS , Adapun utk identitas anggotanya adalah sbb :

1 . Ipda Fatkur Rohman Nrp 65010591 jabatan Kanit Dikyasa Satlantas Polres Lamongan

2. Ipda Jinanto Nrp 69100343 jabatan Kasipropam polres Lamongan

Bahwa kegiatan itu dilaksanakan

*WAKTU DAN TEMPAT:*

:calendar: *Hari / Tanggal Jum’at 17 Maret 2017
:alarm_clock: *Jam 16.00 WIB
:bank: *Tempat : di YLP (Yayasan Lingkar Perdamaian) Ds. Tenggulun, Kec. Solokuro, Kab. Lamongan.

KRONOLOGI :
Pada hari jumat Tanggal 17 maret Tahun 2017. Dilaksanakan giat Peresmian Masjid dan Bangunan TPA YLP oleh Ka BNPT , sedangkan Ipda Fatkur rohman Kanit Dikyasa Satlantas Polres Lamongan, diperintahkan oleh Pimpinan sebagai ketua Tim kebersihan masjid, yang akan di gunakan Sholat oleh tamu undangan dan Komjen Suhardi Alius bersama rombongan.

Setelah selesai acara dan Sholat Ashar Rombongan KA BNPT Komjen Pol Suhardi Alius dalam menuju persiapan untuk kembali ke Surabaya , tepat didepan Mesjid Ipda Fatkur meminta izin berfoto kepada KA BNPT dan Beliau mengijinkan.
Pada saat foto Ipda Fatkur meminta KA BNPT untuk mengangkat satu jari, karena di bulan Maret 2017 saat itu Polres Lamongan gencar gencarnya untuk Sosialisasi * PELOPOR KESELAMATAN BERLALULINTAS dan BUDAYAKAN KESELAMATAN SEBAGAI KEBUTUHAN”*
Sehingga makna satu jari itu adalah pelopor keselamatan berlalu lintas sesuai dg tupoksi KANIT DIKYASA SATLANTAS POLRES LAMONGAN.
dan tidak ada hubunganya sama sekali dengan situasi politik yg saat ini.

Sedangkan Foto tersebut di pasang Di Profile Picture atau DP Aplikasi WhatSApp Ipda Fatkur Rohman , sejak th 2017 s/d saat ini , sama sekali tidak pernah diganti , sedangkan Foto tsb tidak pernah di posting di medsos apapun.

Dengan demikian Klarifikasi dilakukan karena Pejabat Aparat Negara memang tidak berpolitik.

#SaringsebelumSharing
#TurnBackHoax

===================

Sementara itu, proses penentuan nomor urut pasangan peserta Pilpres 2019 sendiri baru ditentukan pada bulan September 2018.

Terkait dipecatnya 6 guru honorer di Provinsi Banten, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Banten Komarudin mengatakan, keenam guru tersebut dipecat satu hari setelah foto tersebut viral di media sosial pada Senin (18/3/2019). “Iya betul dipecat, diberhentikan oleh Kepala Dinas Pendidikan, karena pengangkatan oleh dinas,” kata Komarudin, saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Kamis (21/3/2019).

“Ini kan kejadiannya di sekolah, dan mereka walaupun non-ASN, digaji dari APBD, apalagi pakai seragam. Kalau tidak ada tindakan, khawatir seolah ASN tidak netral,” kata Komarudin. Selain itu, Komarudin mengatakan, pemecatan enam guru tersebut sudah sesuai aturan yang berlaku. Salah satunya, tidak boleh berkampanye di lembaga pendidikan, termasuk sekolah. Seperti diketahui, sebuah foto enam guru honorer ASN di Provinsi Banten tengah berpose dua jari sambil pamer stiker Prabowo-Sandi. Foto tersebut menampilkan enam orang berseragam coklat khas PNS dengan logo Pemerintah Provinsi Banten.

REFERENSI :
https://web.facebook.com/penguasahati/posts/10156527463109234
https://id.wikipedia.org/wiki/Suhardi_Alius
https://www.beritasatu.com/nasional/442894/ini-isi-akun-faizal-tonong-yang-membuatnya-ditangkap
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/19655/8. BAB IV.pdf?sequence=7&isAllowed=y
https://regional.kompas.com/read/2019/03/22/10045051/5-fakta-kasus-foto-6-asn-acungkan-2-jari-di-sekolah-bawa-stiker-prabowo

https://web.facebook.com/groups/fafhh/permalink/859656987700171/

About Adi Syafitrah 1653 Articles
Pemeriksa Fakta Mafindo