Bukan menggunakan bahasa Tiongkok, yang tertulis di penampil (display) adalah “tidak ada data” karena tidak ada data dari operator sehingga yang ditampilkan adalah standar (default), standar bahasa yang ditampilkan adalah bahasa Tiongkok karena perangkat buatan Tiongkok. Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.
======
KATEGORI
Konten yang Salah.
======
SUMBER
http://bit.ly/2tOZjii http://archive.fo/eGm56, post oleh akun “Aan Gunawan Anz” (facebook.com/aangunawananz), sudah dibagikan 8.146 kali per tangkapan layar dibuat.
======
NARASI
“INI INDONESIA, BUNG,, BUKAN CHINA…
Terpaksa malam ini saya naik KA Argo Dwipangga karena harus ke jkt, yang sedianya besok akan ikut menghadiri acara BPN Prabowo di jogyakarta 27/02/2019.
Ada hal membuat saya SANGAT TIDAK NYAMAN dengan tulisan disetiap gerbong KA bertuliskan huruf/bahasa China. Karena itu saya panggil petugas, kondektur & Polsuska untuk saya mintai keterangan tentang tulisan tsb.
Sungguh diluar dugaan, mereka menjawab tidak tahu. Gak puas dgn jawaban tersebut saya panggil lagi & saya tanya, sejak kapan KA ini menuliskan huruf/bahasa China???. Lagi² mereka jawab gak tau.
Dan saya minta agar segera diganti”” dengan BAHASA INDONESIA atau akan saya laporkan kepada Ditjen KAI, yang kebetulan saya kenal ketika masih menjadi attase Perhubungan di KBRI Tokyo Jepang 2014. Ganti sekarang juga! pinta saya.
Ini Indonesia bung… bukan di China!!!. Beberapa menit kemudian tulisan tersebut hilang/dimatikan. Semata² karena saya merasa terganggu & tergugah oleh rasa Nasionalisme saya. Agar hal ini juga dapat perhatian publik pengguna moda angkutan KA serta stakeholdernya.
SALAM GERAKAN INDONESIA RAYA
🤜🏻🐽🐸…
🤜🏻🤲🏻🇨🇳🇮🇱🇺🇸…
(Terima kasih atas rasa tulisan yg penuh spirit perjuangan ini Om Luthfie 🙏🏻… insyaaAllah kaum muda Indonesia semakin menyadari dan terhenyak dari tidur panjangnya…)
AP
#gerakantotalforPrabowoSandi
#satukanhatiuntukIndonesia
🇮🇩🆘✊🏻🤙🏻… 👆🏻…”
======
PENJELASAN
(1) http://bit.ly/2rhTadC / http://bit.ly/2MxVN7S, First Draft News: “Konten yang Salah
Ketika konten yang asli dipadankan dengan konteks informasi yang salah”.
- Post SUMBER membagikan foto perangkat penampil (display) bertuliskan “tidak ada data” dalam bahasa Tiongkok.
- Post SUMBER menambahkan narasi untuk membangun premis yang tidak sesuai dengan konteks foto yang sesungguhnya, tulisan “tidak ada data” dalam bahasa Tiongkok dipelintir dihubungkan dengan hal lain.
——
(2) Kereta yang dinaiki sudah buatan Indonesia, kereta “K1 New Image”, tetapi belum 100 persen buatan Indonesia karena masih ada komponen buatan luar negeri, salah satunya penampil (display) buatan Tiongkok yang jika tidak ada data dari operator maka yang ditampilkan adalah standar (default) bahasa Tiongkok.
——
(3) Beberapa informasi yang berhubungan:
- http://bit.ly/2UcYVG1 Google Translate: “tidak ada data
没有数据
Méiyǒu shùjù”.
- Tempo(dot)co: “Inilah Keunggulan Kereta K1 New Image Buatan PT Inka”, selengkapnya di (2) bagian REFERENSI.
- Wikipedia: “Sistem informasi penumpang”, selengkapnya di (3) bagian REFERENSI.
======
REFERENSI
(1) “DKA Wave 1945 Mk.II Adiluhung Perkeretaapian” (facebook.com/DKASegar/): “…
[Penjelasan]
Memang Kereta yang dinaikin adalah buatan INKA K1 0 16-`17 XX tapi PIDS buatan china. Dan bila anda ingin tau artinya gambar itu? Tulisannya adalah “Tidak ada data” berarti tidak adanya data yang masuk dari operator (ruang di kereta makan) sehingga menjadi default.
Anda bisa menggunakan google translate atau bila anda bisa bahasa mandarin anda akan tau artinya. Jadi walaupun dibuat di INKA masih saja ada komponen yang bukan buatan dalam negeri. At least jangan langsung trigger dengan seperti itu. Gunakan teknologi yang ada, jangan HP nya Smart tapi Orangnya gak Smart.
-Kim Mik-Un
Special Tag
Indonesian Hoaxes”.
Selengkapnya di http://bit.ly/2BXdOVF http://archive.fo/70B5c.
——
(2) http://bit.ly/2EqWmJQ Tempo(dot)co: “Inilah Keunggulan Kereta K1 New Image Buatan PT Inka
Oleh : Tempo.co
Jumat, 4 Maret 2016 16:45 WIB
(foto)
Lokomotif tahan banjir yang diproduksi PT Inka, Madiun, Jawa Timur. TEMPO/Nofika Dian Nugroho
TEMPO.CO, Madiun – PT Industri Kereta Api (Persero) di Madiun, Jawa Timur, meluncurkan satu dari empat rangkaian kereta K1 New Image pesanan PT Kereta Api Indonesia (Persero). Kereta baru kelas eksekutif itu diklaim lebih nyaman, tidak berisik, dan memiliki sistem pegas yang lebih baik dibanding hasil produksi sebelumnya.
“Karena menggunakan bogie atau tempat roda tipe TB 1014, yang mampu meredam getaran,” kata Direktur Produksi PT Inka Hendy Hendratno Adji, Jumat, 4 Maret 2016.
Kelebihan lain, ia melanjutkan, kereta ini mudah dirawat. Kaca, misalnya, mudah dibersihkan dan diganti jika pecah. “Bingkai jendela didesain sedemikian rupa untuk memudahkan maintenance. Kereta ini juga dilengkapi Wi-Fi dan kamera closed-circuit television (CCTV), yang terpasang di setiap sudut,” tuturnya.
Menurut dia, kereta K1 New Image ini juga dilengkapi tempat duduk yang bisa diatur sesuai dengan keinginan penumpang. Untuk kenyamanan yang lain, kereta ini diberi fasilitas penyejuk udara buatan PT Inka, dengan kapasitas maksimal 18 ribu kilokalori per jam, sehingga bisa disesuaikan dengan temperatur di luar kereta yang sedang naik.
Juru bicara PT Inka Fathor Rosid menambahkan, empat kereta K1 New Image dipesan pada 2014 dengan nilai kontrak Rp 215 miliar. Setiap rangkaian terdiri atas 11 kereta, dengan susunan 9 kereta penumpang, 1 kereta makan, dan 1 kereta pembangkit.
Setiap kereta penumpang memiliki kapasitas 50 penumpang. “Dari empat train set yang dipesan, kami baru menyelesaikan satu train set. Tiga lainnya terus diproduksi secara bertahap,” ucap Rosid.
Pada 2015, ia melanjutkan, pihaknya kembali menerima pesanan kereta serupa dari PT Kereta Api Indonesia (Persero). Jumlahnya lima rangkaian, dengan nilai kontrak Rp 304 miliar.
NOFIKA DIAN NUGROHO”.
——
(3) http://bit.ly/2NDqQfM Wikipedia: “Sistem informasi penumpang
dari Wikipedia, ensiklopedia gratis
Sistem informasi tampilan penumpang (PIS atau PIDS) adalah sistem otomatis untuk memasok pengguna angkutan umum dengan informasi tentang sifat dan keadaan layanan angkutan umum, melalui visual, suara, atau media lain. Mereka juga dikenal sebagai Sistem Informasi Pelanggan dan Sistem Informasi Operasional. [1] Di antara informasi yang disediakan oleh sistem seperti itu, perbedaan dapat ditarik antara:
- Informasi statis atau jadwal , yang hanya berubah sesekali dan biasanya digunakan untuk perencanaan perjalanan sebelum keberangkatan.
- Informasi waktu nyata , yang berasal dari sistem lokasi kendaraan otomatis , yang berubah secara terus-menerus sebagai akibat dari peristiwa dunia nyata dan biasanya digunakan selama perjalanan (terutama seberapa dekat layanan berjalan dengan waktu dan kapan waktunya akan berhenti) , tetapi juga insiden yang memengaruhi operasi layanan, perubahan platform, dll.).
Informasi statis secara tradisional telah tersedia dalam bentuk cetak melalui peta jaringan rute dan buklet jadwal di stasiun transit. Namun sebagian besar operator transit sekarang juga menggunakan sistem informasi penumpang terintegrasi yang menyediakan informasi berbasis jadwal baik melalui aplikasi perencana perjalanan atau informasi berbasis jadwal dalam kombinasi dengan informasi real-time.
Informasi waktu nyata adalah kemajuan pada informasi hanya jadwal, yang mengakui fakta bahwa layanan angkutan umum tidak selalu beroperasi tepat sesuai dengan jadwal yang dipublikasikan. Dengan memberikan informasi waktu nyata kepada para pelancong, mereka dapat melakukan perjalanan mereka dengan lebih percaya diri, termasuk mengambil langkah-langkah yang perlu jika terjadi penundaan. [2] Ini membantu mendorong penggunaan transportasi publik yang lebih besar, [3] [4] yang bagi banyak negara merupakan tujuan politik.
Informasi real-time diberikan kepada penumpang dalam sejumlah cara yang berbeda, termasuk aplikasi ponsel , signage tingkat platform, dan sistem alamat publik otomatis. [5] Ini dapat mencakup prediksi tentang waktu kedatangan dan keberangkatan, serta informasi tentang sifat dan penyebab gangguan. …”
(Google Translate, http://bit.ly/2UnUW9T).
======
Sumber: https://web.facebook.com/MafindoID/posts/1392875174185450, https://web.facebook.com/groups/fafhh/permalink/845744149091455/