Post SUMBER berusaha membangun premis “Demokrat mendukung Jokowi” dengan mengedarkan lagi video lama mendekati pelaksanaan pilpres, video yang digunakan adalah dokumentasi tahun 2016 mengenai “Refleksi Ramadhan Ketua Umum Partai Demokrat Tentang Situasi Kehidupan Nasional Saat Ini”. Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.
======
KATEGORI
Konten yang Salah.
======
SUMBER
http://bit.ly/2sVJ1DP, post oleh akun “Adi Purwanto” (facebook.com/profile.php?id=100031246270068) ke grup “Jokowi Teman Rakyat” (facebook.com/groups/100152753871377), sudah dibagikan 1.888 kali per tangkapan layar dibuat.
======
NARASI
“Sby akhirnya mendukung kerja pemerintah jokowi”.
======
PENJELASAN
(1) http://bit.ly/2rhTadC / http://bit.ly/2MxVN7S, First Draft News: “Konten yang Salah
Ketika konten yang asli dipadankan dengan konteks informasi yang salah”.
- Post SUMBER membagikan video tahun 2016 yang sudah disunting, dokumentasi pidato SBY mengenai “Refleksi Ramadhan Ketua Umum Partai Demokrat Tentang Situasi Kehidupan Nasional Saat Ini”.
- Cuitan SUMBER menambahkan narasi untuk memelintir dan membangun premis yang salah.
——
(2) Sumber video, YouTube: “Refleksi Ramadhan Ketua Umum Partai Demokrat Tentang Situasi Kehidupan Nasional Saat Ini
Suara Demokrat
Published on Jun 10, 2016
…”, selengkapnya di (1) bagian REFERENSI.
——
(3) Beberapa berita yang berkaitan:
- Merdeka(dot)com: “Bantah Setengah Hati Mendukung, Demokrat Sebut Kritik SBY Karena Sayang Prabowo”, selengkapnya di (2) bagian REFERENSI.
- Liputan6(dot)com: “Demokrat: SBY Tidak Setengah Hati Dukung Prabowo”, selengkapnya di (3) bagian REFERENSI.
======
REFERENSI
(1) http://bit.ly/2DHJf7X YouTube: “Refleksi Ramadhan Ketua Umum Partai Demokrat Tentang Situasi Kehidupan Nasional Saat Ini
Suara Demokrat
Published on Jun 10, 2016
Jumat (10/6/2016), Ketua Umum Partai Demokrat Prof Dr H Susilo Bambang Yudhoyono mengadakan silaturahmi bersama jajaran Partai Demokrat di kediamannya, di Cikeas, Bogor, Jawa Barat. Usai berbuka puasa bersama dan salat berjamaah, SBY menyampaikan refleksi ramadhan situasi nasional saat ini. Refleksi ini kami sampaikan sebagai wujud kepedulian, kecintaan dan tanggung jawab kami sebagai institusi yang diwajibkan untuk memahami perasaan dan aspirasi rakyat, dan bahkan kemudian ikut mewujudkan harapan dan aspirasi rakyat itu. Jika dalam refleksi ini kami menyampaikan pengamatan, koreksi dan saran ~ hakikatnya hal-hal itu tertuju untuk kita semua. Dari kita untuk kita. Demikianlah ruh dan esensi demokrasi dan kehidupan bernegara yang kami pahami.
Partai Demokrat mencermati ada 7 isu penting yang patut kami angkat, yaitu:
(1) Situasi perkonomian kita saat ini
(2) Kondisi kehidupan masyarakat dari aspek sosial dan ekonomi
(3) Wajah keadilan dan penegakan hukum kita
(4) Kedaulatan partai politik dan isu intervensi kekuasaan
(5) TNI & Polri dalam kehidupan bernegara dan pelaksanaan tugas pokoknya
(6) Isu tentang gerakan komunis di Indonesia dan potensi terjadinya konflik horisontal
(7) Peran pers dalam kehidupan demokrasi dan pembangunan bangsa
Namun, sebelum menuju kesitu, Partai Demokrat ingin menyampaikan hal-hal positif yang ada dalam kehidupan nasional kita, termasuk penghargaan kepada negara dan pemerintah atas prestasi yang diraih itu.
Partai Demokrat mencatat sejumlah prestasi dan kemajuan satu tahun terakhir ini. Kemajuan ini kami kaitkan dengan pengamatan dan rekomendasi resmi Partai Demokrat yang 3 kali disampaikan ~ pertama, rekomendasi Surabaya bulan Mei 2015 pasca Kongres Partai Demokrat, kedua rekomendasi Jakarta bulan Oktober 2015 dalam bentuk Evaluasi Satu Tahun Pemerintahan Presiden Jokowi dan ketiga, rekomendasi Surabaya bulan Maret 2016 di akhir muhibah Partai Demokrat di Pulau Jawa.
Selengkapnya kemajuan dan prestasi yang Partai Demokrat catat adalah:
(1) Keamanan dalam negeri, termasuk keamanan publik terjaga baik. Meskipun ada serangan teroris di Jakarta, serta terjadinya insiden keamanan di Aceh dan Papua, tetapi secara nasional dan secara umum keamanan dalam negeri kita terpelihara dengan baik.
(2) Stabilitas politik pada tingkat nasional juga terjaga baik. Secara politik tidak ada gangguan yang berarti terhadap Presiden dan Pemerintah dalam menjalankan tugas-tugasnya. Kondisi seperti ini diperlukan, agar tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya.
(3) Meskipun keadaan ekonomi nasional belum menggembirakan, namun survey terbaru menunjukkan angka pengangguran terbuka kita berkurang ~ alias membaik. Di tengah lesunya sektor riil dan lemahnya daya beli masyarakat, berkurangnya pengangguran ini tentu memiliki dampak positif.
(4) Kabinet semakin kompak dan makin bisa menahan diri dari pertengkaran di depan umum. Hal ini baik, karena dengan kabinet yang kompak saja tak selalu mudah untuk bersinergi dan berkoordinasi, apalagi jika tidak kompak.
(5) Pantauan kami, Presiden Jokowi tidak lagi obral dengan janji-janji baru beliau, terutama yang membawa kosekuensi pada keuangan negara dan APBN. Kami menduga, beliau sungguh menyadari bahwa ditengah perekonomian yang melambat saat ini ruang fiskal kita semakin sempit, dan menjalankan pemerintahan memang tidak mudah.
Saya menyadari hampir pasti ada pihak-pihak yang tidak nyaman mendengarkan refleksi ini, namun demi kecintaan dan tanggung jawab Partai Demokrat guna memastikan perjalanan republik ini menuju ke arah yang benar, semua itu kami sampaikan secara terbuka dan apa adanya.
Sikap politik Partai Demokrat tidak berubah. Kami mendukung Presiden Jokowi dan pemerintahannya untuk mengemban tugasnya sampai selesai. Kami akan tetap mendukung setiap keputusan, kebijakan dan tindakan pemerintah yang tepat dan sesuai aspirasi rakyat. Tetapi, kami juga akan tetap mengkritisi jika keputusan, kebijakan dan tindakan itu nyata-nyata tidak tepat, sekaligus mengajukan rekomendasi kami.
Mencermati dimamika perkembangan politik terkini, antara lain migrasinya sejumlah partai politik ke kubu pemerintah, dan melemahnya kekuatan di kubu yang beroposisi, Partai Demokrat tetap konsisten bahwa kami tetap memilih berada di luar pemerintahan. Posisi ini adalah pendirian kami, pilihan kami. Dengan posisi ini kami tidak memiliki hambatan psikologis ketika harus menyampaikan sikap terhadap Presiden dan pemerintah ~ baik ketika harus mendukung maupun ketika harus menentang.
Saya mendoakan Presiden Jokowi dan pemerintah bisa mengatasi berbagai tantangan dan permasalahan dewasa ini dan juga sukses.
Kepada jajaran Partai Demokrat di seluruh tanah air, mari kita tingkatkan kepedulian kita kepada rakyat tercinta, serta mari kita carikan solusi atas kesulitan yang mereka hadapi dalam kehidupannya. Semoga Allah Swt meridhoi dan menuntun perjuangan kita semua.”
——
(2) http://bit.ly/2DJo3hP Merdeka(dot)com: “Bantah Setengah Hati Mendukung, Demokrat Sebut Kritik SBY Karena Sayang Prabowo
Sabtu, 17 November 2018 12:53
Reporter : Merdeka
(foto)
SBY buka pembekalan calon legislator partai Demokrat. ©2018 Liputan6.com/Faizal Fanani
Merdeka.com – Ketua Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat, Imelda Sari, membantah tudingan setengah hati partainya memberikan dukungan kepada pasangan Prabowo-Sandiaga. Menurut Imelda, kritik yang disampaikan ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY) merupakan bentuk kepedulian terhadap pasangan Prabowo-Sandiaga.
“Pak SBY setengah hati? bagaimana mungkin Pak SBY mengingatkan kalau tidak sayang? kenapa pak SBY mengingatkan,” kata Imelda dalam diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (17/11).
Dia menegaskan, SBY dan Demokrat tetap berjuang mendukung Prabowo-Sandiaga untuk menang dalam Pilpres 2019. Kendati begitu, kata Imelda, komitmen tersebut tanpa harus melupakan Pileg.
“Kami justru sangat concern kemenangan Pilpres meski kami berjuang memenangkan Pileg. Karena efek vote di Pilpres tidak langsung ke Pileg,” kata dia.
Sebelumnya Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merespons pernyataan Sekjen GerindraAhmad Muzani. Muzani sempat mengungkap, SBY berjanji akan mengkampanyekan Prabowo-Sandiaga di Pilpres 2019.
SBY mengakui, sebenarnya dirinya tak harus tanggapi pernyataan Muzani. Namun, karena nadanya tak baik dan terus digoreng terpaksa merespons.
“Daripada menuding dan menyalahkan pihak lain, lebih baik mawas diri. Mengeluarkan pernyataan politik yang sembrono, justru merugikan. Saya pernah 2 kali jadi Calon Presiden. Saya tak pernah menyalahkan & memaksa Ketum partai-partai pendukung untuk kampanyekan saya,” tulis SBY dalam akun Twitter-nya, @SBYudhoyono dikutip merdeka.com, Kamis (15/11).
SBY menjelaskan, dalam pilpres yang paling menentukan adalah Capres-nya. Capres adalah super star. Capres mesti miliki narasi dan gaya kampanye yang tepat. Dia menilai, saat ini rakyat ingin dengar dari Capres apa solusi, kebijakan dan program yang akan dijalankan untuk Indonesia 5 tahun ke depan.
“Kalau jabaran visi-misi itu tak muncul, bukan hanya rakyat yang bingung, para pendukung pun juga demikian. Sebaiknya semua introspeksi,” kata SBY dalam akun Twitternya.
Terakhir, SBY berpikir, tak ada satu pun partai politik yang tak punya capres dalam pemilu serentak ini yang tak utamakan partainya.
“Kalau Partai Demokrat yang terus diributin, para kader Demokrat tak perlu gusar & kecil hati. Go on. Kita tak pernah ganggu partai lain,” tutup dia.
Respons SBY itu mendapat komentar dari sejumlah pihak salah satunya mantan politisi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul. Ruhut yang kini menjadi salah satu juru bicara Capres dan Cawapres Joko Widodo- Ma’ruf Amin, menilai tudingan dua kaki Partai Demokrat dalam mendukung pasangan Prabowo-Sandiaga pada Pemilu 2019 kurang tepat.
Menurut dia, Partai Demokrat lebih tepat disebut setengah hati mendukung Prabowo-Sandiaga ketimbang disebut bermain dua kaki.
“Demokrat bukan dua kaki tapi setengah hati,” kata Ruhut pada acara diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (17/11).
Ruhut melihat Partai Demokrat setengah hati mendukung pasangan capres dan cawapres nomor 02 dari pernyataan sang ketua umum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang meminta kadernya fokus pada pemilu legislatif.
Terlebih, lanjut Ruhut, kader berlambang mobil Mercy itu pun banyak kecewa dengan sikap Prabowo yang memilih Sandiaga sebagai pendampingya sehingga banyak membelot mendukung pasangan Jokowi-Ma’ruf.
“SBY benar, yang enggak benar Prabowo, beruang madu, beruang dikasih madu wow, beruang yang marah-marah nggak dia,” kata Ruhut.
Reporter: Delvira Hutabarat
Sumber: Liputan6.com [gil]”.
——
(3) http://bit.ly/2MFTWup Liputan6(dot)com: “Demokrat: SBY Tidak Setengah Hati Dukung Prabowo
Delvira Hutabarat
17 Nov 2018, 11:44 WIB
(foto)
Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menerima kedatangan Ketum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hassan di kediamannya di kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Rabu (25/7). (Liputan6.com/Johan Tallo)
Liputan6.com, Jakarta Juru bicara pasangan calon Joko Widodo- Ma’ruf Amin, Ruhut Sitompul menyatakan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hanya setengah hati mendukung Paslo Prabowo Subianto – Sandiaga Uno.
Hal itu terlihat dari pernyataan SBY yang meminta kadernya fokus pada pemilu legislatif. “Demokrat bukan dua kaki tapi setengah hati,” kata Ruhut pada acara diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (17/11/2018).
Namun, pernyataan Rahut langsung dibantah oleh Jubir Prabowo-Sandiaga Imelda Sari, ia mengatakan SBY tidak pernah setengah hati mendukung Prabowo-Sandiaga.
“Pak SBY setengah hati? Bagaimana mungkin pak SBY mengingatkan kalau tidak sayang? Kenapa pak SBY mengingatkan,” katanya.
Tetap Akan Menangkan Pilpres
Menurutnya SBY tetap berjuang mendukung pemenangan Pilpres tanpa melupakan Pileg.
“Kami justru sangat concern kemenangan pilpres meski kami berjuang memenangkan pileg. Katena efek vote di Pilpres tidak langsung ke pileg,” ujar Imelda.”
======
Sumber: https://web.facebook.com/groups/fafhh/permalink/827309530934917/