Menurut pihak rumah sakit, Kapten Leo marah-marah bukan karena tidak bisa diopname, melainkan karena tidak suka perawat bertanya soal istri dan keluarga ke Kapten Leo Sianturi. Selengkapnya di PENJELASAN.
======================
Kategori : DISINFORMASI
======================
Video seorang anggota TNI meminta pertolongan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) beredar ke publik. Anggota TNI itu kecewa dengan pelayanan yang diberikan pihak rumah sakit TNI.
Dalam video, anggota TNI masih diinfus. Sambil duduk di kursi roda, dia berteriak-teriak meluapkan kekecewaannya atas pelayanan rumah sakit TNI. Kaki kanan anggota TNI itu juga masih diperban.
“Pak Presiden, tolong Pak Presiden. Saya tentara yang dari masyarakat akan kembali ke masyarakat. Sakit hati saya. Saya sakit tidak ada di opname, diopname tidak layani. Saya kecewa dengan RS tentara, kecewain pelayanan tidak bisa,”
Anggota TNI itu menyebut tidak bisa diopname. Dia mengaku menjadi anggota TNI dari prajurit sampai perwira.
“Saya seorang perwira tidak berfungsi perwira. Sakit, opname tidak bisa. Tidak bisa di rumah sakit tentara tanpa dirawat. Sakit, saya seorang perwira, tidak berfungsi saya, tidak ada artinya angkatan darat di rumah sakit, tidak artinya. Inilah nasib saya ini, saya dari prajurit masuk sampe perwira,” ujarnya.
Peristiwa yang ada dalam video tersebut terjadi di RS TNI Pematang Siantar, Sumatera Utara pada 25 Januari 2019 kemarin. Adalah Kapten Leo Sianturi yang meminta pertolongan Jokowi sambil berteriak-teriak.
Salah satu sumber yang memuat video tersebut :
https://www.facebook.com/medsos24/videos/2239290179463131/ – AKun Media Rakyat ( http://facebook.com/medsos24 ) – Sudah dibagikan 60 kali saat tangkapan layar diambil.
Sumber lain ( Public post di Facebook ) : https://www.facebook.com/search/videos/?q=tni%20sakit%20minta%20tolong%20presiden&epa=SERP_TAB
======================
PENJELASAN
Rumah Sakit (RS) TNI Pematang Siantar, Sumatera Utara, mengklarifikasi pernyataan Kapten Leo Sianturi seperti dalam video yang beredar ke publik. Menurut pihak rumah sakit, Kapten Leo marah-marah bukan karena tidak bisa diopname, melainkan karena perawat bertanya soal istri dan keluarga ke Kapten Leo Sianturi.
Berikut klarifikasi dari pihak RS TNI Pematangsiantar:
1. Pada hari Jumat tanggal 25 Januari 2019 pada pukul 08.30 WIB perawat Ruang Anggrek Rumah Sakit Tentara Pematangsiantar serah terima pasien dari jaga malam Natalista, Rafika dan Adil Yuga kepada perawat pagi Sartika dan Egah. Serah terima tersebut diawasi oleh Wakil Kepala Ruangan Anggrek yaitu perawat Serika Dewi, Kepala Ruangan Anggrek sedang ada rapat. Perawat keliling dan saling serah terima seluruh pasien yang ada di ruangan tersebut.
2. Kemudian perawat memasuki ruang 1-3 di mana Kapen Leo sianturi di rawat. Kemudian perawat menanyakan kondisi pasien, ‘Selamat pagi Pak..! Sudah sarapan bapak’? Dan kemudian pasien menjawab sambil memakan keripik, ‘belum’. Kemudian perawat menanyakan kembali, ‘Mana sarapan bapak?’ Kemudian Kapten Leo Sianturi menjawab, ‘sudah dikasih tapi tadi saya suruh bawa lagi saya nggak mau’. Di bawa oleh pramusaji kembali.
3. Kemudian perawat menanyakan lagi, ‘mana pak yang menjaga bapak?’ Kemudian Kapten leo menjawab, ‘tidak ada, sudah cerai’. Kemudian perawat Ruang Anggrek menanyakan kembali, ‘anak-anak bapak di mana?’ Kemudian Kapten Leo Sianturi menjawab, ‘anak-anak saya jauh, satu di Bandung dan satu lagi, lagi tugas (pendidikan)’. Dan kemudian perawat mengucapkan, ‘enaklah anak bapak ada yang tentara’. dan Kapten Leo Sianturi menjawab, ‘saya tidak suka dibahas tentang istrinya. Ada ok istri saya PNS lagi Di Korem 022/PT’.
4. Setelah perbincangan dengan perawat, Kapten Leo Sianturi turun dari tempat tidur dan mengambil tongkatnya. Kemudian perawat Natalista Ruang Anggrek bertanya, ‘loh bapak mau kemana?’. Lalu Kapten Leo Sianturi menjawab, ‘saya mau pulang, saya tidak suka ditanya-tanya begitu’. Kemudian perawat Srika Dewi menanyakan kembali, ‘loh kenapa pak saya kan hanya bertanya, bapak kan tidak bisa jalan kalau tidak ada keluarganya kami perawat bisa membantu (perhatian khusus)’. Kemudian Kapten Leo Sianturi menjawab, ‘nggak-nggak saya mau pulang. Saya seorang perwira kalian tanya-tanya seperti itu dan tidak percaya’. Lalu perawat Srika Dewi meminta maaf apabila ada perkataan yang salah.
5. Setelah itu Kapten Leo Sianturi keluar dari kamar dan dicegah oleh pegawai yang ada di Ruang Anggrek. Akan tetapi pegawai Ruang Anggrek tidak mampu menahan Kapten Leo Sianturi dan bahkan mengenai kaki dari perawat Srika Dewi karena berusaha menghalangi Kapten Leo Sianturi. Kemudian perawat Srika Dewi berusaha menelepon kepala ruangan yang sedang rapat guna melaporkan situasi. Akan tetapi dari kepala ruangan tinggal dan dua perawat lainnya mengikuti Kapten Leo Sianturi dan sudah di tahan oleh piket Pelda Sudi Harmawan, akan tetapi Kapten Leo Sianturi berhasil menaiki angkot.
6. Selang beberapa waktu ada dua anggotanya yang datang dan ingin bertemu dengan ibu Srika Dewi dan bertanya, ‘kenapa tadi bapak itu (Kapten Leo Sianturi )?’ Kemudian Ibu Srika Dewi menceritakan kronologisnya. Kemudian satu orang anggotanya mengejar Kapten Leo Sianturi. Setelah beberapa waktu perawat Srika Dewi Meminta kepada anggota Kapten Leo Sianturi yang tinggal di rumah sakit tentara agar menghubungi anggota yang mengejar Kapten Leo Sianturi dan mendapat kabar bahwa Kapten Leo Sianturi sudah di Rumah Sakit Vita Insani Pematangsiantar.
7. Kemudian pihak Rumah Sakit Tentara dengan cepat mengejar Kapten Leo Sianturi dan ternyata Kapten Leo Sianturi sedang laporan ke kantor BPJS Pematangsiantar. Pihak Rumah Sakit Tentara sudah berusaha membujuk Kapten Leo Sianturi dan menyampaikan tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan. Akan tetapi Kapten Leo Sianturi masih emosi dan tidak ada merespon sampai kurang lebih 30 menit. Dan kemudian Kapten Leo Sianturi meminta agar dirawat di Rumah Sakit Vita Insani Pematangsiantar. Pihak Rumah Sakit Tentara Pematangsiantar berkoordinasi dengan pihak BPJS agar dapat dirawat di Rumah Sakit Vita Insani Pematangsiantar dan hasil dari koordinasi Kapten Leo Sianturi dapat di Rumah Sakit Vita Insani Pematangsiantar sesuai permintaan Kapten Leo Sianturi. Dan pihak Rumah sakit tentara sudah menyiapkan 1 unit ambulans. Akan tetapi Kapten Leo Sianturi Tidak mau menaiki ambulans pihak rumah sakit tentara untuk berangkat ke Rumah Sakit Vita Insani Pematangsiantar. Kemudian Kapten Leo Sianturi berangkat ke Rumah Sakit Vita Insani dengan mobil pribadinya yaitu Avanza hitam dan didampingi oleh ambulans dan perwakilan pihak rumah sakit tentara. Sesampai di Rumah Sakit Vita Insani Pematangsiantar pihak perwakilan rumah sakit tentara mengurus seluruh administrasi sampai mendapat perawatan dan juga mengantarkan sampai ke ruangan perawatan kamar 358 lantai 3 Rumah Sakit Vita Insani Pematang siantar.
8. Sampai saat ini Kapten Leo Sianturi masih di rawat kamar 358 lantai 3 Rumah Sakit Vita Insani Pematangsiantar dengan kondisi membaik.
REFERENSI :
https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/825233337809203/