Direksi tvMu: redaksi tidak pernah menugaskan jurnalisnya untuk menginvestigasi persoalan mobil Esemka. Selain itu, Almarhum adalah marketing, bukan wartawan. Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.
======
KATEGORI
Disinformasi.
======
SUMBER
(1) Pesan berantai Whatsapp.
——
(2) http://bit.ly/2BlYtOF, post oleh Page “Gerakan Emak Emak Indonesia” (facebook.com/gerakanemakindonesia), sudah dibagikan 2.653 kali per tangkapan layar dibuat.
——
(3) http://bit.ly/2S2OQd9, post oleh akun-akun lainnya di Facebook (public posts).
======
NARASI
“Mendiang Abdullah Fithri Setiawan – rahiimahulloh – adalah karyawan TV Muhammadiyah, yang meliput dalam tentang mobil Esemka. Dan kini dia – rahiimahulloh – dibunuh dengan sadis.
Apakah ada hubungannya?
====================
https://amp.tirto.id/karyawan-tv-muhammadiyah-diduga-dibunuh-dengan-sadis-daig
(salinan isi artikel tautan di atas, selengkapnya di (3) bagian REFERENSI)
ESEMKA MENELAN KORBAN !!!
PATUT SANGAT DIDUGA KUAT!!!
PKI MAIN KAYU !!!
PKI MAIN PALU !!!
PKI MAIN ARIT!!!
UMAT ISLAM WAJIB WASPADA DAN SIAGA-1 !!!”
======
PENJELASAN
(1) http://bit.ly/2rhTadC / http://bit.ly/2MxVN7S, First Draft News: “Konten yang Salah
Ketika konten yang asli dipadankan dengan konteks informasi yang salah”.
Berdasarkan klarifikasi dari direksi TV Muhammadiyah:
* Tidak pernah ada penugasan dari redaksi untuk jurnalisnya menginvestigasi mengenai mobil Esemka.
* Almarhum adalah marketing, bukan wartawan.
Sehingga klaim yang disebutkan di narasi yang menghubungkan mengenai Almarhum yang sedang meliput mengenai mobil Esemka adalah tidak tepat.
——
(2) Keterangan pers yang diterima oleh beberapa media:
* Okezone: “Direksi Tegaskan Dufi Sales Marketing di tvMu, Bukan Wartawan”, selengkapnya di (1) bagian REFERENSI.
* Kompas: “Direksi: Dufi Bukan Jurnalis TV Muhammadiyah”, selengkapnya di (2) bagian REFERENSI.
======
REFERENSI
(1) http://bit.ly/2KhShdk, Okezone: “Direksi Tegaskan Dufi Sales Marketing di tvMu, Bukan Wartawan
Witri Nasuha, Jurnalis · Selasa 20 November 2018 18:48 WIB
(foto)
Foto: Istimewa
JAKARTA – Warga di Kawasan Industri Kambangan, Bogor, Jawa Barat digegerkan dengan penemuan mayat laki-laki dalam sebuah drum berwarna biru oleh seorang pemulung yang melintas. Setelah melakukan proses identifikasi jenazah, diketahui mayat tersebut ialah Abdullah Fithri Setiawan atau kerap disapa Dufi.
Direksi tvMu menjelaskan, Dufi adalah tenaga lepas sales marketing, bukan bertugas sebagai wartawan. Walaupun memang dalam rekam karirnya, Dufi sempat menjadi wartawan di sejumlah televisi swasta.
(foto)
Dufi bekerja sebagai sales marketing lebih dari satu tahun. Selama ini, Dufi tak pernah diserahkan tugas meliput berita.
Bagi direksi, Dufi dikenal sebagai sosok luar biasa, pekerja keras, saleh, dan bertanggungjawab kepada keluarganya. Dufi juga disebut tidak pernah punya musuh, baik di lingkungan pekerjaannya maupun di lingkungan Muhammadiyah.
Direksi tvMu juga memberikan klarifikasi bahwa Dufi tak pernah ditugaskan untuk menginvestigasi soal mobil Esemka. “Selama ini redaksi tvMu tidak pernah menugaskan wartawan untuk menginvestigasi Mobil Esemka, termasuk almarhum Dufi,” tulis direksi seperti siaran pers yang diterima Okezone, Selasa (20/11/2018).
(foto)
Direksi tvMu telah bertemu dengan pihak keluarga korban di Semper, Cilincing, Jakarta Utara, pada Senin (19/11), dan dilanjutkan bertemu dengan istri almarhum hari ini kediaman di Serpong, Tangerang.
“Kini, pihak keluarga sudah mengikhlaskan kepergian almarhum dan menyerahkan penyelidikan ini sepenuhnya pada pihak kepolisian. Pihak keluarga meminta agar peristiwa ini segera diusut hingga tuntas,” tulis direksi.
(qlh)”.
——
(2) http://bit.ly/2FHqFjs, Kompas(dot)com: “Direksi: Dufi Bukan Jurnalis TV Muhammadiyah
ARDITO RAMADHAN
Kompas.com – 20/11/2018, 21:16 WIB
(foto)
Istri Dufi, Bayu Yuniarti Hendriani, terlihay sembab dan menangis dalam prosesi pemakaman suaminya di TPU Semper, Jakarta Utara, Senin (19/11/2018) pagi. (KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D)
JAKARTA, KOMPAS.com – Direksi Televisi Muhammadiyah (tvMu) memastikan Abdullah Fithri Setiawan alias Dufi, pria yang ditemukan tewas dalam drum di Bogor, bukanlah jurnalis di televisi itu.
Direksi menyatakan, Dufi merupakan seorang karyawan freelance di bagian sales marketing dan tidak pernah ditugaskan meliput berita.
“Beliau tidak pernah ditugaskan meliput berita, karena tugas dan tanggung jawab almarhum sebagai sales marketing. Jadi, beliau bukan wartawan tvMu,” kata Direksi, Selasa (20/11/2018).
Selain itu, Direksi juga menyampaikan bahwa redaksi tvMu tidak pernah menugaskan jurnalisnya untuk menginvestigasi persoalan mobil Esemka, termasuk Dufi.
Adapun Dufi telah bekerja sebagai freelance sales marketing tvMu selama satu tahun. Dufi dianggap sosok yang luar biasa, pekerja keras, saleh, dan sangat bertanggung jawab pada keluarga.
“Selama lebih dari 1 tahun menjadi freelance sales marketing, almarhum tidak pernah punya musuh, baik di tvMu maupun lingkungan Muhammadiyah,” ujar Direksi.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Direksi tvMu lewat sebuah siaran pers.
“Meski belum bertanda tangan dan cap tvMu, siaran pers tersebut resmi kami keluarkan,” kata Direktur Pemberitaan tvMu Brilianto K Jaya, saat dikonfirmasi Kompas.com.
Diberitakan sebelumnya, keluarga Dufi menyebut Dufi memang pernah bekerja sebagai jurnalis di media Rakyat Merdeka dan Indopos.
Namun, ketika melanjutkan karirnya di BeritaSatu, iNews, hingga tvMu, Dufi lebih banyak berkiprah di bidang marketing atau pemasaran.
Pada Minggu (18/11/2018) kemarin, Dufi ditemukan tewas di dalam sebuah drum yang berada di Kampung Narogong, Kecamatan Klapanunggal, Bogor.
Kasubag Humas Polres Bogor Ajun Komisaris Ita Puspita Lena mengatakan, mayat tersebut pertama kali ditemukan oleh seorang pemulung sampah di wilayah tersebut. PenulisArdito Ramadhan EditorRobertus Belarminus
Penulis : Ardito Ramadhan
Editor : Robertus Belarminus”.
——
(3) http://bit.ly/2Tsl6rL, artikel oleh Tirto yang disalin oleh post SUMBER: “Karyawan TV Muhammadiyah Diduga Dibunuh dengan Sadis
(foto)
Ilutrasi jenazah [Foto/Shutterstock]
Oleh: Riyan Setiyawan – 19 November 2018
“Itu pembunuhan yang sangat sadis. Muhammadiyah sangat berduka,” ujar Abdul Mu’ti.
tirto.id – Sekretaris Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu’ti (50) menduga pembunuhan terhadap karyawan Stasiun Televisi Muhammadiyah, Dufi dilakukan dengan cara yang sadis. Pasalnya, polisi menemukan luka terbuka disekujur tubuhnya saat diotopsi polisi.
Atas meninggalnya pria yang memiliki nama asli Abdullah Fithri Setiawan itu, kata Mu’ti, juga membuat organisasi Muhammadiyah sangat berduka.
“Itu pembunuhan yang sangat sadis. Muhammadiyah sangat berduka,” ujarnya kepada Tirto melalui pesan singkat, Senin, (19/11/2018).
Mu’ti juga meminta pihak Kepolisian untuk mengusut tuntas pelaku dan dalang di balik peristiwa pembunuhan tersebut. Selain itu, kepolisian juga diminta meningkatkan keamanan di lokasi terbunuhnya Dufi.
“Akhir-akhir ini banyak terjadi pembunuhan yang kejam dan tidak berperikemanusiaan,” tuturnya.
Selain Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ikatan Jurnalis UIN (IJU) juga mendesak pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus pembunuhan terhadap pria berusia 43 tahun itu.
“Kami dari Ikatan Jurnalis UIN mendesak kepolisian agar menangani kasus ini dengan cepat dan profesional,” ujar Sekretaris Jenderal (Sekjend) IJU, Sholahuddin Al Ayyubi kepada Tirto melalui pesan singkat, Senin (19/11/2018).
Jenazah Dufi sudah diotopsi oleh kepolisian. Hasilnya, ditemukan banyak luka terbuka disekujur tubuhnya yang merupakan bekas tindakan kekerasan. Saat ini jenazah Dufi sudah dimakamkan di TPU Budi Darma Semper Timur, Cilincing, Jakarta Utara, sekitar pukul 07.30 WIB, Senin (19/11/2018).
Abdullah Fithri Setiawan atau Dufi adalah seorang mantan jurnalis di sejumlah media. Mayat Dufi sebelumnya ditemukan di dalam drum oleh seorang pemulung bernama Santi, yang tengah mengais sampah di sekitar lokasi kejadian di Kampung Narogong, Klapanunggal, Kabupaten Bogor Jawa Barat pada Minggu (18/11/2018) sekitar pukul 06.00 WIB.
Santi awalnya mengira isi tong yang dikeruknya berisi sampah. Namun yang mencurigakan adalah tong tersebut tertutup lakban hitam, hingga diketahui isinya adalah mayat Dufi.
Reporter: Riyan Setiyawan
Penulis: Riyan Setiyawan
Editor: Alexander Haryanto”.
======
Sumber: https://web.facebook.com/groups/fafhh/permalink/783490218650182/