Pemberitaan beberapa media asal Australia tentang telah terjadi wabah penyakit Japanese Encephalitis (JE) di Bali dibantah oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Direktur Surveilan dan Karantina Kesehatan Kemenkes Vensya Sitohang menegaskan, bahwa kabar terjadinya lonjakan kasus atau bahkan outbreak JE di Bali tidak benar. “Tidak benar jika diberitakan terjadi lonjakan kasus atau bahkan outbreak JE di Bali. Sepanjang tahun 2018, hanya ditemukan 1 kasus JE pada bulan Januari tanpa kematian,” tegasnya.
=====
Kategori: Misinformasi
=====
Sumber: Media Daring Australia
https://www.9news.com.au/2018/11/08/21/13/japanese-encephelatis-outbreak-hits-bali
=====
Narasi:
Dalam pemberitaan beberapa media daring asal Australia tersebut dikabarkan kalau Indonesia tengah menghadapi meningkatnya kasus penyakit Japanese Encephalitis (JE) di Bali. Acuan pemberitaan ketiga media daring tersebut ialah dari situs travel warning Australia (https://smartraveller.gov.au/Countries/asia/south-east/Pages/indonesia.aspx).
=====
Penjelasan Lengkap:
Beberapa media di Australia memberitakan bahwa di Bali tengah terjadi Outbreak/wabah/Kejadian Luar Biasa (KLB) Japanese Encephalitis (JE). Atas pemberitaan itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pun angkat bicara. Dilansir dari detik.com, viva.co.id, dan kastara.id, Direktur Surveilan dan Karantina Kesehatan Kemenkes Vensya Sitohang menegaskan, bahwa kabar terjadinya lonjakan kasus atau bahkan outbreak JE di Bali tidak benar.
“Tidak benar jika diberitakan terjadi lonjakan kasus atau bahkan outbreak JE di Bali. Sepanjang tahun 2018, hanya ditemukan 1 kasus JE pada bulan Januari tanpa kematian,” tegasnya.
Selain Vensya, pihak Dinas Kesehatan Provinsi Bali pun membantah kabar di Bali tengah terjadi outbreak JE. Dilansir dari jawapos.com, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Ketut Suarjaya, menyatakan bahwa kabar terjadinya outbreak JE di Bali adalah tidak benar dan pihaknya sudah membuat pernyataan klarifikasi terkait isu tersebut.
“Berita itu saya baca juga, videonya juga saya lihat. Tadi juga sudah saya buatkan surat pernyataan. JE ini beberapa tahun memang ada di beberapa provinsi di Indonesia, termasuk Bali. Memang di Bali sendiri juga ada beberapa kasus dan sudah diteliti. Penelitiannya sudah sejak 1992,” terangnya.
Surat pernyataan yang dibuat olehnya berisikan empat poin bantahan. Berikut isi dari surat pernyataan yang dibuat oleh Dinkes Provinsi Bali:
[…] Sehubungan adanya berita wabah Japanese Encephalitus (JE) di Bali maka dengan ini kami sampaikan hal-hal sebagai berikut :
- Tidak benar terjadi Outbreak / wabah/ Kejadian Luar Biasa (KLB) di Wilayah Provinsi Bali tahun 2018.
- Di Bali pada tahun 2018 ditemukan 1 kasus pada bulan Januari dengan hasil negative tanpa kematian.
- Pada tanggal 1 April – 30 April 2018 telah dilakukan Vaksinasi JE pada anak umur 9 bulan – 15 tahun dengan capaian 101,78% dari target.
- Upaya pencegahan terus dilakukan dengan melakukan Vaksinasi rutin, Pemberantasan sarang nyamuk, dan peningkatan kebersihan lingkungan
Demikian untuk maklum dan menjadi perhatian […]
Atas keluarnya pernyataan tersebut, Suarjaya menyatakan, di Bali tidak terjadi outbreak JE seperti yang diberitakan media dari Australia. “Jadi tidak ada outbreak (OB) di Bali. Di Australia diberitakan ada OB di Bali. Jadi kami klarifikasi tidak ada OB di Bali tahun 2018, bahkan hanya satu kasus, itupun di bulan Januari. Hasilnya 100 persen negatif,” jelasnya.
=====
Referensi:
https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/778367835829087/
https://kastara.id/11/11/2018/kemenkes-bantah-adanya-wabah-je-di-bali/