“Kelompok Indonesia bersiap menghadapi berita palsu selama pemilihan
(video)
1 of 2
Pusat krisis Hoax akan didirikan di tiga provinsi di Indonesia, sebagai bagian dari langkah-langkah untuk mengidentifikasi dan menghilangkan kepalsuan kesalahan selama musim pemilihan, kata Mr Septiaji Eko Nugroho pada hari ketiga dengar pendapat publik tentang kepalsuan online yang disengaja.
DITERBITKAN 17 MAR 2018, 5:00 PAGI SGT
Seow Bei Yi
Kawasan dengan ketegangan ras dan agama yang lebih besar kemungkinan akan melihat penyebaran lebih banyak kepalsuan saat pemilihan, pendiri sebuah komunitas anti-tipuan Indonesia mengatakan kemarin.
“Dalam setiap pemilihan, (khususnya) dalam pemilihan di mana ada ketegangan ras dan agama, (kecenderungan untuk) informasi yang salah jauh lebih tinggi,” kata Mr Septiaji Eko Nugroho, pendiri Mafindo, kepada Panitia Khusus mengenai kepalsuan online yang disengaja pada hari ketiga dari audiensi publiknya.
Dia membalas anggota Komite Pilih Sun Xueling, seorang anggota parlemen untuk Pasir Ris-Punggol GRC, yang menanyakan apakah pemilihan terdahulu yang hasilnya dipengaruhi oleh berita palsu merupakan indikasi tentang apa yang bisa terjadi dalam pemilihan di Indonesia yang akan datang.
Dia mencontohkan mantan gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, yang dijuluki Ahok, yang dituduh menghujat setelah sebuah video yang diedit nampak menunjukkan bahwa dia menghina Quran pada 2016. Dia kemudian gagal dalam usahanya untuk terpilih kembali sebagai gubernur Jakarta.
Memperhatikan dalam penyampaian tertulisnya bahwa Mafindo melihat adanya kemunduran disinformasi pada setiap pemilihan utama, Septiaji mengatakan bahwa dia mengharapkan untuk melihat kecenderungan yang sama seperti Indonesia bersiap untuk serangkaian jajak pendapat yang berpuncak pada pemilihan presiden tahun depan.
Mafindo, singkatan dari Masyarakat Anti Fitnah Indonesia, meluncurkan apa yang disebutnya pusat krisis tipuan di tiga provinsi bulan depan. Pusat tersebut akan mempertemukan pemangku kepentingan termasuk polisi, dewan pengawas pemilu, netizen, akademisi dan tokoh masyarakat, katanya.
Mr Septiaji mengatakan bahwa tindakan lain yang mungkin dilakukan adalah mesin pencari yang disesuaikan yang menampilkan platform Google namun hanya mencantumkan situs yang sah seperti organisasi media terdaftar.
“Ini adalah pendekatan yang akan kita ajukan kepada orang-orang – menggunakan mesin pencari yang bersih,” tambahnya.
Sementara Mafindo sudah memiliki 300 relawan di 15 kota, dia mengatakan bahwa ada kebutuhan untuk melibatkan lebih banyak orang di lapangan, dan bekerja sama dengan wartawan, pihak berwenang dan pihak lain.” (Google Translate, https://goo.gl/6t1mYZ).
======
Sumber: https://web.facebook.com/groups/fafhh/permalink/614595818872957/