SUMBER
(1) Pertanyaan dari salah satu anggota FAFHH.
(2) https://goo.gl/DVN6vU, sudah dibagikan 10.669 kali ketika tangkapan layar dibuat.
(3) https://goo.gl/rz87Fb, akun-akun yang membagikan status tersebut.
NARASI
“..ternyata ..mereka sudah didepan mata..badan tegap potongan tentara..berbahasa mandarin..mereka berkumpul tepat di pintu keluar kedatangan..sedang dibagikan kartu (seukuran KTP dibungkus kerta putih) oleh org lokal yg berbaju batik coklat..ketika sy ambil bbrp gambar mrk curiga dan pembagian kartu di lakukan ditempat lain..”
PENJELASAN
Pertama, kita tidak bisa benar-benar tahu profesi seseorang berdasarkan ciri-ciri fisiknya. Soal badan tegap potongan tentara (cepak), tidak sulit menemukan yang serupa, misalnya di pusat kebugaran. Tidak semua orang yang tegap dan rambutnya cepak potongan tentara pasti berarti yang bersangkutan memang betul tentara.
.
Kedua, yang bikin status tidak benar-benar tahu kartu yang dibagikan sebetulnya kartu apa, yang disebutkan adalah “seukuran KTP” agar memberikan kesan yang dibagikan adalah KTP palsu. Tidak ada bukti valid bahwa yang dibagikan memang betul seperti yang dinarasikan.
.
Ketiga, kenal juga tidak kok mengambil gambar, jadi sudah sejawarnya kalau yang diambil gambar curiga dan merasa tidak nyaman. Orang normal memang begitu, kecuali kalau orang tersebut figur publik yang memang sudah terbiasa diambil gambarnya tanpa ijin.
.
Keempat, kalau memang curiga dengan orang asing, misalnya soal overstay, seharusnya lapor. Sudah ada fasilitas daring (online), kontaknya juga jelas (selengkapnya cek bagian REFERENSI), jadi kalau memang niat lapor caranya tidak terlalu sulit. Jadi yang perlu dilakukan adalah lapor, bukan malah bikin status di Facebook.
.
Kelima dan terakhir, tidak sulit membuat framing seperti ini. Kita cukup ada di pusat keramaian, contohnya di Bandara, tinggal cari kumpulan orang-orang yang ciri-ciri fisiknya cocok dengan framing yang kita mau, ambil foto, kasih narasi, sudah jadi. Di status tersebut kebetulan bahannya tentara, bisa saja lain kali ada yang framing menuduh sekelompok perempuan cantik yang sedang berkumpul: ambil foto, bikin status, dinarasikan mereka adalah anggota Girl Band. Padahal tidak semua perempuan cantik adalah anggota Girl Band.
.
Kesimpulan: inti dari status tersebut adalah menyebarkan berita yang tidak jelas kebenarannya.
REFERENSI
https://goo.gl/cwb93D, “Aplikasi Pelaporan Orang Asing Direktorat Jenderal Imigrasi”.
Sumber: https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/599661040366435/