“Hoax lama yang dipublikasikan kembali. Peretas (Hacker), atau siapapun yang diklaim bisa mengambil alih akun Facebook, tidak bisa begitu saja mengambil alih sebuah akun. Yang bisa dilakukan adalah membuat akun palsu, atau menjebak pemilik akun untuk melakukan beberapa kegiatan yang menyebabkan akun mereka bisa diakses, misalnya dengan cara mengirimkan tautan ke aplikasi jahat yang berjalan di Facebook yang ketika dijalankan akan membuka akses ke pemilik akun Facebook tersebut.
Dari Snopes.com: “Intinya adalah pengguna-pengguna Facebook harus secara aktif melakukan sesuatu (bahkan jika mereka tidak menyadari mereka melakukannya) untuk membuka pintu dan memperbolehkan para pembajak untuk mengakses akun-akun mereka; para pengguna yang sadar keamanan tidak perlu khawatir bahwa “para peretas” akan tiba-tiba merebut kendali akun-akun mereka bagaimanapun cara pencegahan-pencegahan yang telah dilakukan.””
SUMBER
(1) Pesan berantai Whatsapp
(2) https://goo.gl/z7fZaT < tap atau klik untuk melihat akun-akun yang membagikan.
NARASI
“*Pengumuman !!!*
Metro tv baru saja mengeluarkan berita bahwa hacker sudah mulai masuk facebook, bbm dan wa,
mereka menempatkan video seks/porno, atau permintaan dana dg berbagai alasan memakai nama anda pada teman teman anda, tanpa anda mengetahuinya. Anda tidak dapat melihatnya, namun orang lain bisa melihatnya seolah olah anda yg mempublikasikannya. Jadi, jika anda menerima suatu video atau permintaan dana (barangkali atas nama saya), maka itu bukan saya ! Ternyata hal ini sdh terjadi bbrp kasus dlm bbrp group wa. Waspadalah, jangan sampai terjadi pd akun anda. Terimakasih.
Nb: Sebarkan berita ini, demi keamanan akun anda.
Terimakasih.
Bc untuk menjaga nama baik anda.”.
PENJELASAN
Hoax lama yang dipublikasikan kembali. Peretas (Hacker), atau siapapun yang diklaim bisa mengambil alih akun Facebook, tidak bisa begitu saja mengambil alih sebuah akun. Yang bisa dilakukan adalah membuat akun palsu, atau menjebak pemilik akun untuk melakukan beberapa kegiatan yang menyebabkan akun mereka bisa diakses, misalnya dengan cara mengirimkan tautan ke aplikasi jahat yang berjalan di Facebook yang ketika dijalankan akan membuka akses ke pemilik akun Facebook tersebut.
Dari Snopes.com: “Intinya adalah pengguna-pengguna Facebook harus secara aktif melakukan sesuatu (bahkan jika mereka tidak menyadari mereka melakukannya) untuk membuka pintu dan memperbolehkan para pembajak untuk mengakses akun-akun mereka; para pengguna yang sadar keamanan tidak perlu khawatir bahwa “para peretas” akan tiba-tiba merebut kendali akun-akun mereka bagaimanapun cara pencegahan-pencegahan yang telah dilakukan.”
REFERENSI
https://goo.gl/9m8Ahe, “Peretas
Isu tentang peretas mempublikasikan pesan-pesan menghina dan seksual di beranda Facebook menggunakan nama anda adalah isu lama dan tidak berdasar.
David Mikkelson
Diperbarui: 27 Jul, 2016
KLAIM: Para peretas merebut kendali akun-akun Facebook untuk mempublikasikan pesan-pesan menghina di beranda kawan-kawan menggunakan akun-akun yang mereka ambil alih.
SALAH
CONTOH: [Dikumpulkan melalui Facebook, Agustus 2015]
PERINGATAN UNTUK SEMUA ORANG: Peretas baru di Facebook dan apa yang mereka tulis adalah tulisan agresif dari anda dan ini adalah penghinaan. Sangat kasar dan terlihat datang dari anda. Anda tidak melihatnya, tetapi teman-teman anda melihatnya. Salah satu akibat dari hal ini adalah anda bisa dihapus dari daftar pertemanan teman-teman anda. Saya hanya ingin mengatakan, jika anda mendapatkan sesuatu yang menyinggung, jahat, vulgar, dan lain-lain, itu SAMASEKALI BUKAN dari saya! Salin ini dan beri tahu teman-teman anda. Jika anda mendapatkan sesuatu yang seperti ini dari saya, tolong kasih tahu saya dan segera laporkan ke Facebook. Tampaknya bisa melalui pesan juga. Semua orang yang tahu saya dan tahu bagaimana saya, jadi tolong jangan tertipu! TOLONG JANGAN bagikan! HANYA “SALIN DAN TEMPET” SAJA!
SUMBER: Peringatan-peringatan palsu mengenai para peretas menyerbu akun-akun Facebook untuk mempublikasikan pesan-pesan menghina ke beranda teman-teman dari para pemilik akun yang sebenarnya sudah beredar di surat elektronik dan situs-situs jaringan media sosial semenjak paling tidak 2011.
Akun-akun Facebook dapat dikonfigurasi oleh para peretas untuk menjalankan kiriman-kiriman yang oleh pemilik sebenarnya tidak akan pernah dikirimkan (misalnya mempublikasikan tulisan menghina di beranda teman-teman), tetapi mekanisme dimana pihak yang tidak disenangi bisa mengambil kendali adalah lebih ke rekayasa sosial daripada keahian komputer. Tidak ada trik spesial pemrograman yang dikuasai oleh pihak yang berniat jahat yang memperbolehkan mereka merebut kendali akun-akun media sosial, tidak ada cara untuk para peretas mengakses secara acak akun-akun Facebook dan menggunakannya untuk mengirimkan pesan-pesan menghina dan atau seksual menggunakan nama-nama orang lain. (Yang disebut “pembajak” Facebook mungkin bisa menghasilkan efek yang serupa, tetapi mereka melakukannya dengan cara membuat akun-akun baru yang meniru akun-akun yang sudah ada, tidak dengan “meretas” ke akun tersebut.)
Malahan, ujung-ujungnya adalah ke soal menipu pihak yang tidak curiga untuk membuka kunci yang memperbolehkan penyerbu masuk untuk mendapatkan akses yang mereka cari. Mereka yang kehilangan kendali ke akun-akunnya melakukannya dengan cara tidak sengaja memasang aplikasi-aplikasi Facebook yang jahat. Atau mereka menjadi korban skema-skema pembajakan klik yang ditawarkan melalui tautan-tautan yang disamarkan sebagai tautan yang kelihatannya tidak berbahaya atau menarik (seperti tombol-tombol “Like” atau tautan-tautan ke video-video yang kedengarannya menarik) padahal kenyatannya adalah “mahkluk” yang berbeda. Atau (seperti kasus serangan-serangan video porno Facebook di November 2011, dijelaskan lebih detil di halaman kami mengenai serangan itu) mereka ditipu untuk menjalankan kode skrip bahasa pemrograman Java di batang alamat tautan Peramban. Atau mereka menjadi korban dari skema-skema phishing.
Intinya adalah pengguna-pengguna Facebook harus secara aktif melakukan sesuatu (bahkan jika mereka tidak menyadari mereka melakukannya) untuk membuka pintu dan memperbolehkan para pembajak untuk mengakses akun-akun mereka; para pengguna yang sadar keamanan tidak perlu khawatir bahwa “para peretas” akan tiba-tiba merebut kendali akun-akun mereka bagaimanapun cara pencegahan-pencegahan yang telah dilakukan.
TERAKHIR DIPERBARUI: 27 Juli 2016
DITERBITKAN PERTAMA KALI: 13 Mei 2012″.
======
Hacker
Rumors about hackers posting insulting and sexual messages on your friends’ Facebook walls in your name are old and unfounded.
David Mikkelson
Updated: Jul 27, 2016
CLAIM: Hackers seize control of Facebook accounts to post insulting messages on the walls of friends of those whose accounts they’ve taken over.
FALSE
EXAMPLE: [Collected via Facebook, August 2015]
WARNING EVERYBODY: New hackers on Facebook and what they write is aggression from you and it’s insulting. It’s really nasty and it appears to come from you. You do not see it, but your friends do. One result of this can be that you will be deleted on your friends list. I just want to say, if you get something that is offensive, malicious, vulgar, etc., it is ABSOLUTELY NOT from me! Copy this and let your friends know. If you get anything like this from me, please tell me and report it immediately to Facebook. Apparently it can come in messages too. Everyone knows me and knows how I am, so please don’t be fooled! PLEASE do NOT share! “COPY AND PASTE” ONLY!
ORIGIN: False warnings about hackers invading Facebook accounts to post insulting messages to the walls of friends of the rightful owners of those accounts have been circulating in e-mail and on social networking sites since at least 2011.
Facebook accounts can be retooled by hackers to issue missives their actual owners would never send (such as the posting of derogatory notes on friends’ walls), but the mechanism whereby malcontents gain such control is one of social engineering rather than computer wizardry. There’s no special programming trick the ill-intentioned have mastered that allows them to seize control of social media accounts, no way for ‘hackers’ to randomly access Facebook accounts and use them to send insulting and/or sexual messages in others’ names. (So-called Facebook “pirates” might be able to achieve a similar effect, but they do so by creating new accounts that impersonate existing accounts, not by “hacking” into the latter.)
Instead, it comes down to a matter of tricking the unsuspecting into unlocking the door through which invaders gain the access they seek. Those who lose control of their accounts do so through unintentionally installing rogue Facebook applications. Or they fall victim to clickjacking schemes when they click on proffered links misleadingly labeled as innocuous or alluring items (such as “Like” buttons or links to videos that sounds interesting) when in fact they are really quite different critters. Or (as was the case in the November 2011 Facebook porn video attacks, described in further detail on our page about that incursion) they are duped into executing malicious Javascript code in their browsers’ address bar. Or they fall prey to phishing schemes.
The bottom line is that Facebook users have to actively do something (even if they aren’t aware they’re doing it) to open the door and allow hijackers to access their accounts; security-conscious users need not worry that “hackers” will suddenly seize control of their Facebook accounts no matter what precautions they may take.
LAST UPDATED: 27 July 2016
ORIGINALLY PUBLISHED: 13 May 2012″.
CATATAN
Pernah dibahas juga di https://goo.gl/XfA8Bb.
Sumber: https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/581299985535874/